TEMPO Interaktif, Jakarta - Ratusan petani dari tiga kecamatan di pesisir selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah berunjuk rasa di kantor DPRD Kebumen untuk menolak rencana peraturan daerah tentang tata ruang wilayah pesisir. Dalam Raperda tersebut, wilayah tiga kecamatan di pesisir selatan Kebumen akan dijadikan tempat untuk latihan perang (Puslatpur) TNI Angkatan Darat.
“Perda ini berpotensi menghilangkan mata pencaharian ribuan kepala keluarga yang tinggal di situ,” terang Koordinator Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Kebumen, Amin Minardi, Rabu (15/12).
Amin mengatakan, dalam rancangan Perda tersebut disebutkan, wilayah di pesisir selatan tersebut diserahkan kepada negara untuk digunakan sebagai Puslatpur TNI AD. Padahal, kata dia, selama ini lahan tersebut digunakan untuk pertanian yang cukup produktif. “Dengan raperda tersebut, petani tidak boleh menanam lagi,” katanya.
Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan, Seniman mengatakan, latihan perang yang dilakukan di pesisir selatan sudah sangat mengganggu aktifitas pertanian. “Tanaman menjadi rusak,” katanya.
Seniman mengatakan, konflik warga Urut Sewu dengan TNI AD sudah dimulai sejak tahun 1982. Ketika itu, secara paksa pemerintah Orde Baru meminta warga membebaskan lahan pertaniannya seluas dua hektar untuk mendirikan kantor Dislitbang TNI AD yang berada di sisi timur pintu masuk Pantai Bocor.
Dalam perjalanannya, TNI AD malah memperluas klaim area latihannya, mulai dari 250 meter dari bibir pantai menjadi 750 meter dari bibir pantai. Panjang area latihan itu pun sangat panjang, dari Sungai Wawar sampai Luk Ulo sepanjang 22,5 kilometer. Total areanya mencapai 1. 050 hektar.
Area pertanian warga setempat pun semakin sempit. Beberapa areal pertanian warga yang telah bersertifikat pun, menurut Seniman, diklaim milik TNI AD. Contohnya menara pengintai Dislitbang TNI AD di Pantai Bocor, didirikan di atas tanah milik warga setempat.
Ketua Komisi A DPRD Kebumen, Muhayat, yang menerima petani mengatakan, Dewan akan menindaklanjuti protes warga tersebut. “Kami akan kaji kembali Raperda tersebut agar tidak merugikan pihak manapun,” katanya.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AD
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Pindad Pasok 82 Anoa TNI AD Sebesar Rp. 800 Miliar
- Menhan : TNI AD Ajukan 6 Triliun Untuk Pengadaan Helikopter Apache
- Juli, TNI AD Akan Diperkuat IFV Marder Dari Jerman
- KSAD : Harga BBM naik, TNI AD tunda beli Helikopter Apache
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Kasad Resmikan Penggunaan Area Latihan Militer TNI Di Simalungun
- Pengamat : Pengadaan MBT Leopard Tingkatkan Posisi Tawar Indonesia
- KSAD : 100 Tank Leopard Dari Jerman Akan Tiba Tahun Ini
- Menhan: Beli 114 tank Leopard, Indonesia dapat 50 tank
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Kemhan Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Helikopter Apache
- MBT Leopard TNI AD Akan Tiba Oktober 2013
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- Pengamat : Pengadaan Black Hawk Lebih Rasional
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- KASAD : Indonesia Beli Leopard, Agar Tidak Dilecehkan Negara Tetangga
- Wakasad Dimutasi Untuk Mengamankan Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment