
GUBERNUR Sulawesi Tengah, HB Paliudju, berkesempatan memaparkan Strategi Mengamankan Sumberdaya dan Wilayah Laut di Sulawesi Tengah. Paparan itu, disampaikan pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas II Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) akhir pekan lalu di Hotel Paninsula Manado Sulawesi Utara.
Rakor dibuka oleh Ketua Harian Bakorkamla RI, Laksamana Madya Y Didik Heru Purnomo. Dalam Rakor, juga dihadiri Gubernur Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah empat Provinsi di wilayah ALKI II (Alur Laut Kepulauan Indonesia II).
Laksdya Purnomo, mengemukakan terdapat beberapa permasalahan di tiga ALKI (ALKI I Selat Sunda sampai Belitung, ALKI II Selat Makassar dan Laut Sulawesi dan ALKI III Laut Banda dan Arafura) yang harus disikapi bersama oleh pusat dan daerah. Pertama, bahwa Indonesia berbatasan dengan 10 negara lain dan yang paling sering dipermasalahkan adalah batas wilayah. Yang kedua, lemahnya penegakkan hukum oleh karena terbatasnya alusista yang dimiliki
“Ketiga, lemahnya sistem kontrol sehingga sering terjadi kecelakaan laut. Yang terakhir bahwa Pemerintah RI tidak berhak melarang kapal dari negara lain melintasi ALKI itu selama memenuhi ketentuan. Semuanya itu tentunya berpeluang menimbulkan peluang terjadinya illegal fishing, illegal logging, penyeludupan kayu dan BBM, perdagangan manusia, narkotika, serta pencemaran laut,”kata Didik.
Sementara itu, Gubernur HB Paliudju dalam paparannya, mengemukakan bahwa ada beberapa strategi yang dilakukan oleh provinsi Sulteng dalam rangka mengamankan sumberdaya dan wilayah laut. Pertama, meningkatkan koordinasi dan peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dalam hal Pengawasan dan pengamanan termasuk di wilayah laut dan pesisir. Kmeudian yang kedua, mendorong dan memperjuangkan sepuluh kabupaten dan kota pesisir, untuk memperoleh sarana di laut, minimal speed boat dan prasarana pengawasan pos pengawasan. Upaya itu, disampaikan melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, serta memfasilitasi pembebasan lahan di Teluk Palu pada 2008 melalui Pemerintah Kota Palu, terhadap pembangunan darmaga untuk kapal patroli dan kapal selam serta asrama Pangkalan TNI AL (Lanal) Palu.
“Perlu kami sampaikan, bahwa upaya kami kepada pihak kementerian kelautan dan perikanan, alhamdulillah mendapatkan respons positif. Sampai dengan 2010 ini, sudah enam kabupaten yang terfasilitasi,”ungkapnya.
Upaya lainnya, yakni bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di 2008, menggagas.tentang rencana pembangunan Terusan Khatulistiwa. Terusan ketiga di dunia itu, akan menghubungkan ALKI II dengan ALKI III. Kemudian, memprogramkan pembangunan Pelabuhan Perikanan Lingkar Luar (outer ring fishing port) di Kabupaten Tolitoli (ALKI II) yang berbatasan dengan Malaysia. Upaya ini, diharapkan berperan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah itu, sekaligus pada waktu tertentu dapat difungsikan sebagai pangkalan pertahanan keamanan. Untuk pembangunan outer ring fishing port, direncanakan akan dimulakan pada tahun depan.
Pemprov Sulteng kata Paliudju, juga mendorong restrukturisasi armada perikanan tangkap menjadi armada berkapasitas 30 Gross Ton yang beroperasi di ZEE. Hal itu, sekaligus dapat membantu pengamanan laut. Dalam paparan itu, Paliudju, mengungkapkan bahwa di 2010, Sulteng mendapatkan 2 unit dan pada tahun depan, Sulteng kembali mendapatkan 9 unit dari program 1.000 kapal Kementrian Kelautan dan Perikanan.
“Upaya yang juga kita lakukan, insya Allah pada 2011 mendatang, kita akan melaksanakan workshop Nasional 2011, tentang Sail Tomini 2012. Workshop itu, akan menghadirkan kementrian terkait, tiga provimsi dan 11 kabupatem sekawasan teluk Tomini,”sebutnya.
Gubernur Paliudju pada kesempatan itu secara khusus, mengemukakan tentang perspektif rencana pembangunan terusan khatulistiwa yang telah digagas sejak 2008 yang lalu di hadapan sejumlah kementrian terkait. Menurutnya, paling tidak ada tiga pertimbangan sehingga pembangunan terusan ini perlu didorong dan mendapat perhatian semua pihak. Pertama katanya, untuk meningkatkan daya saing ekonomi, kemudian kepentingan pertahanan keamanan dan yang ketiga, membuka isolasi antara kawasan Barat dan Timur.
Kata Paliudju, diperkirakan panjang terusan itu, hanya sekitar 28 km dengan kubikasi tanah yang harus dikeluarkan sekitar 40 juta kubik dibanding dengan Panama sekitar 163 km dan Suez sekitar 83 km. Untuk menghilangkan kesan memotong pulau Sulawesi menjadi dua bagian, maka desain pembangunannya dibagi menjadi empat atau enam segmen, yaitu terowongan, kawasan terbuka, terowongan dan seterusnya.
“Lokasi terusan itu posisinya 100 km ke arah utara Teluk Palu persisnya di Kecamatan Tambu Kabupaten Donggala yang masuk dalam selat Makassar, ALKI II. Ujung terusan di sisi timur, berada di Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong yakni di wilayah teluk Tomini, terus hingga ke laut Banda dan Arafura yang merupakan wilayah ALKI III,”ungkapnya.
Olehnya kata Paliudju, jika nantinya pembangunan terusan akan terwujud, maka akan tercipta efisiensi yang luar biasa. Yaitu akan terjadi penghematan waktu dan bahan bakar apabila berlayar dari ALKI II menuju ALKI III.
Sebagai gambaran disampaikan, bahwa bila diukur dari kecamatan Tambu (ALKI II) berlayar menuju ALKI III, segaris dengan Tambu melalui terusan khatulistiwa maka akan terjadi penghematan jarak sekitar 700 mill laut dibandingkan harus berputar melalui Sulawesi Utara atau Sulawesi Tenggara.
Dari sisi ekonomi tentunya akan membangun daya saing, oleh karena masyarakat akan menerima harga penjualan komoditinya lebih tinggi dan membeli kebutuhan bahan pokok lebih murah dari sebelumnya dan sekaligus membuka isolasi di kawasan Timur.
“Dari sisi pertahanan keamanan, akan menjadi efektif dan efisien bila pangkalan pertahanan-keamanan itu ditempatkan di Teluk Tomini persisnya perbatasan Sulawesi Tengah (Parigi Moutong) dengan Gorontalo. Renacana penempatan ini didukung oleh beberapa landasan berpikir, antara lain bahwa armada dengan mudah dan cepat bergerak ke ALKI II atau ALKI III, ataupun sebaliknya. Kemudian pangkalan tidak berada di kawasan terbuka karena berlindung di Teluk. Berbeda halnya, jika ditempatkan di bagian utara atau pintu keluar ALKI II atau III,”urai Paliudju.
Di akhir paparannya, Gubernur Paliudju, mengemukakan bahwa kalau saat ini, di kawasan barat dalam rangka membangun daya saing ekonomi telah dibangun jembatan Suramadu dan menyusul jembatan selat Sunda. Olehnya, sudah saatnya pembangunan terusan Khatulistiwa harus menjadi perhatian semua pihak.
“Keberadaan terusan ini, tidak hanya membangun daya saing ekonomi tetapi juga untuk kepentingan pertahanan keamanan republik ini,”pungkas Paliudju yang pada kesempatan itu, didampingi Kadis Kelautan dan Perikanan, DR Hasanuddin Atjo dan KaKesbangpol, Drs Syafri, MM.
Sumber : RADAR SULTEG
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Kapal Selam
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- Pabrik Kapal Selam Ditargetkan Selesai 2017
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Pangkalan Baru Kapal Selam di Palu Akan Beroperasi 2014
- Komisi I Ingin Melihat Perkembangan Realisasi Kapal Selam Dan KFX
- KSAL : Tim Pembangun Berangkat ke Korsel Januari 2013
- Wamenhan : Indonesia Berencanan Membuat 10 Kapal Selam
- 206 Orang PT PAL Terpilih Dalam Pembuatan Kapal Selam Di Korsel
- DSME Daewoo Seleksi Penerimaan Tim ToT Dari PT PAL
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Jubir Kemhan : Pulau Nipah Akan Dijadikan Bungker BBM Dan Logistik
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
0 komentar:
Post a Comment