ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, February 16, 2011 | 8:28 PM | 0 Comments

    Indonesia dan Amerika, Pelopor Antiterorisme di Asia Tenggara

    JAKARTA (Pos Kota) – Indonesia dan Amerika Serikat bakal menjadi pelopor dalam sidang membahas penanggulangan terorisme di kawasan Asia Tenggara.

    “Indonesia dan AS yang menjadi vocal point menawarkan sejumlah konsep penanganan terorisme pada Sidang Pertemuan Menteri Pertahanan se-ASEAN yang digelar 22-24 Februari 2011 di Surabaya,” kata Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayjen TNI Puguh Santoso, dalam temu pers di Jakarta, Rabu (16/2).

    Menurut Puguh, usulan Indonesia mencantumkan hal-hal apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan menyangkut soal kedaulatan negara. Artinya, jangan sampai penanganan terorisme malah mengintervensi serta mengganggu hubungan antarnegara.

    Misalnya, tidak boleh mencampuri urusan negara lain. Lalu mengembangkan teknologi, dan model pelatihan bagi prajurit dalam menghadapi terorisme dengan mengedepankan HAM.

    Ditambahkan, negara juga harus mewaspadai kemungkinan penggunaan satelit dan nuklir oleh para teroris. “Ini harus diantisipasi. Kita tidak bisa menganggap teroris itu begini-begini saja. Mereka kan terus berkembang,” tegas Puguh.

    Dia mengatakan, usulan AS dalam draft tersebut sama dengan yang diusulkan Indonesia. “Itu merupakan hasil komunikasi kita dengan AS. Jadi AS tentu sudah menyetujui draft kasar,” papar dia.

    Menurut Puguh, apabila ASEAN menyetujui konsep yang ditawarkan akan dibicarakan lagi dengan mitra dari delapan negara lainnya. (ASEAN plus delapan). “Pasti akan akan perdebatan. Cina juga ikut. Belum tentu konsep ini akan diterima begitu saja,” tukas Puguh.

    Sumber: POS KOTA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.