ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, February 14, 2011 | 8:39 PM | 0 Comments

    Menhan Kunjungi Pulau Dana Rote, Wilayah Terselatan NKRI



    Nusa Tenggara Timur, DMC - Disela – sela kegiatan mendampingi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangkaian kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyempatkan diri mengunjungi Pulau Dana Rote (Ndana Rote), Jum’at (11/2). Pulau Dana Rote adalah pulau paling selatan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang masuk dalam Kecamatan Oiseli, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

    Dalam kunjungannya, Menhan yang didampingi Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Bongas Silaen, Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Munandar, Komandan Pasukan Marinir-1 Brigjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Bupati Rote Ndao Drs. Leonard Haning, MM, diterima 38 prajurit Marinir yang sedang bertugas melaksanakan penjagaan di pulau tersebut.

    Menhan mengatakan, melalui kunjungan ini diharapkan dapat melihat secara langsung bagaimana kondisi pulau terluar dan paling selatan dari wilayah NKRI serta bertemu dengan para prajurit marinir. Menhan menyampaikan ingin mendorong dukungan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar pulau ini tetap menjadi wilayah NKRI.

    Lebih lanjut Menhan mengatakan, pada saat ini pemerintah pada Kabinet Indonesia Bersatu ke II memegang konsep bahwa daerah perbatasan dan pulau kecil terluar adalah halaman depan negara. “Kalau dulu kita melihat daerah perbatasan itu halaman belakang, sekarang ini daerah perbatasan harus kita lihat sebagai halaman depan kita, artinya sesuatu yang harus dan perlu untuk kita perhatikan dan kita kembangkan”, ungkap Menhan.

    Menurut Menhan, tidak hanya masalah keamanan saja yang diperhatikan tetapi juga masalah ekonomi dan kesejahteraan. Karena kalau ini dapat dikembangkan maka secara otomatis pembangunan ekonomi akan mendorong ketahanan ekonomi yang selanjutnya dapat meciptakan atau mewujudkan ketahanan nasional serta memperkuat pertahanan negara.

    Jadi prinsip kedepan adalah masalah keamanan dan kesejahteraan itu menjadi satu yang harus dikembangkan untuk daerah – daerah perbatasan. Sehingga Menhan menekankan pentingnya suatu kerjasama antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk dapat mendorong investasi di daerah perbatasan.

    Sementara itu, sebelumnya Bupati Rote Ndao Drs. Leonard Haning, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan Menhan ke Pulau Dana Rote memiliki nilai dan makna yang strategis dalam eksistensi NKRI. Pulau Dana Rote sebagai pulau terluar dan paling selatan dari wilayah NKRI sudah sepatutnya mendapat atensi serius dari semua elemen bangsa baik sipil maupun militer sebagai daerah tertinggal, daerah kepulauan sekaligus juga daerah perbatasan.

    Bupati Rote Ndao pada kesempatan itu juga melaporkan kepada Menhan tentang kondisi geografis kabupaten terselatan NKRI ini yang terdiri atas 117 buah pulau besar dan kecil, enam diantaranya dihuni dan sisanya tidak berpenghuni. Berbagai masalah di daerah ini meliputi masalah manusia dan wilayah. Masalah manusia terutama adalah taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat yang rata - rata masih rendah, sedangkan masalah wilayah yaitu kondisi infrastruktur yang masih terbatas dan tertinggal.

    Melihat kondisi tersebut, Menurut Bupati Rote Ndao perlu adanya perhatian pemerintah pusat untuk memperlancar arus manusia, barang dan jasa. Soalnya, kondisi seperti itu juga bagian dari harga diri rakyat di wilayah terselatan NKRI.

    Tapak Kaki Menhan Dijadikan Prasasti

    Sementara itu, pada saat Menhan menginjakan kakinya untuk yang pertama kali di Pulau Dana Rote, tapak kaki Menhan langsung dijadikan sebagai prasasti. Tapak kaki Menhan tersebut juga sebagai simbol kehadiran untuk yang pertama kali seorang Menhan di wilayah terselatan NKRI tersebut.

    Menhan saat itu mengaku, dengan menginjakan kakinya Pulau Dana Rote, maka dirinya sudah mengunjungi secara lengkap wilayah paling timur, barat, utara dan wilayah terselatan NKRI. Karena itu, saat menginjakan kaki pertama di pulau itu, telapak kaki Menhan Purnomo Yusgiantoro langsung dijadikan prasasti. Hal ini juga sebagai simbol bahwa Pulau Dana Rote adalah harga mati bagian dari NKRI.

    Setelah mengunjungi dan melihat secara langsung Pulau Dana Rote, Menhan juga mengungkapkan rasa sangat kagumnya terhadap keindahan keeksotisan pulau tersebut karena di keliling padang pasir yang datar.

    Sumber: DMC

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.