ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, February 16, 2011 | 5:50 AM | 0 Comments

    Korsel Serius Investasi di Indonesia


    ilustrasi

    BUSAN (SINDO) – Pemerintah memastikan investor Korea Selatan (Korsel) serius menanamkan modalnya di Indonesia.Dalam waktu 3–4 tahun mendatang investasi Korsel bisa mencapai USD15 miliar.

    Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan memastikan investasi Korsel di Indonesia akan bertambah besar dari tahun ke tahun. Kondisi itulah yang membuat pemerintah optimistis target investasi dari Korsel dalam 3–4 tahun mendatang diperkirakan bisa mencapai USD15 miliar atau sekitar Rp150 triliun. “Sejauh ini investasi Korsel di Indonesia positif.

    Kita komitmen untuk mengakomodasi minat investor Korsel yang besar pada Indonesia,” tutur Gita saat mendampingi MenteriKoordinatorPerekonomian Hatta Rajasa dalam kunjungan ke Busan,Korsel,kemarin. Hatta berada di Korsel sebagai utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) guna meningkatkan hubungan kedua negara. Menurut Gita, minat investor Korsel untuk menanamkan modalnya di Indonesia semakin meningkat setelah dua perusahaan besar dari Negeri Ginseng itu berinvestasi di Tanah Air.

    Keduanya adalah perusahaan baja kelas dunia, Pohang Iron & Steel Corporation (Posco) dan pabrik ban Hankook Co Ltd.Setelah investasi itu,investor dari Korsel terus berdatangan ke Indonesia. Menurut Gita,kebiasaan investor Korsel selama ini tidak akan ragu menanamkan modalnya di manapun, asalkan pendahulunya sukses berinvestasi di negara yang dituju. “Itu sifat dari investor dari Korsel,” ujarnya. Selain itu, hubungan pemimpin kedua negara juga menentukan tingginya minat investor Korsel yang menanamkan modalnya di Indonesia.

    Pemerintah Korsel sangat terbuka menerima delegasi Indonesia. Dia memaparkan,akan banyak sekali sektor investasi yang dimasuki pengusaha Korsel di Indonesia. Ini mulai dari pembangunan infrastruktur dan industri manufaktur seperti pabrik ban mobil dan motor.Tidak tertutup kemungkinan masuknya investor Korsel dalam industri elektronik dan properti. “Seperti yang telah dilakukan pendahulu mereka, yakni Posco,” ungkapnya.

    Gita menuturkan, investor Korsel sangat berbeda dibandingkan pengusaha dari negara lain.Rata-rata investor dari Korsel tidak bertele-tele dalam menanamkan modalnya. Investor Korsel berani mengambil risiko fiskal untuk mengatalisasi industrialisasi dan infrastruktur. Mereka bahkan berani merambah investasi di daerah yang dinilai kurang berkembang. Niat investor Korsel yang sangat serius untuk menanamkan modalnya di Indonesia ditanggapi positif oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

    Menurut Hatta, sejauh ini dalam kunjungan ke Korsel belum ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara. Namun, Pemerintah Korsel sudah menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di Indonesia. Masalah itu masih dibicarakan oleh kedua belah pihak. Kunjungan Hatta ke Korsel untuk menyampaikan surat dari Presiden SBY kepada Presiden Korsel Lee Myung-bak.“Surat itu berisi rencana pemerintah mengembangkan konsep baru percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia,” ungkap Hatta di Seoul kemarin.

    Pemerintah juga mengajak Korsel lebih serius berinvestasi di Indonesia dalam proyek pengembangan koridor ekonomi. Ikut pula dalam kunjungan ini Menteri Perindustrian MS Hidayat. Diketahui, selama ini Korsel merupakan mitra dagang Indonesia yang prospektif. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2010 mencatat, neraca perdagangan Indonesia dengan Korsel selalu berada pada posisi surplus.

    Neraca perdagangan Indonesia secara umum pada Oktober 2010 mengalami surplus USD2,07 miliar.Total impor Indonesia ke Korsel mencapai USD12,15 miliar dan ekspor tercatat USD14,22 miliar. Di sisi lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan rombongan mendapat kehormatan menggunakan pesawat kepresidenan Korsel saat terbang dari Seoul menuju Busan.

    Hatta dan rombongan diminta Presiden Lee Myung-bak untuk melihat langsung Busan sebagai pelabuhan teramai di Korsel. ”Ini permintaan langsung Presiden Lee, termasuk meminjamkan pesawat kepresidenan nya kepada kami,” ujar Hatta saat mendarat di Bandara Busan,kemarin.(*)

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.