
JAKARTA (Suara Karya): Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI Waris patut berbangga hati. Karena, Paspampres disejajarkan sebagai pasukan very very important person (VVIP) kelas dunia. Selain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, sejumlah tamu negara memberikan apresiasi positif terhadap kinerja Paspampres.
"Keberhasilan kita melaksanakan tugas sangat diapresiasi Presiden SBY dan Wapres serta tamu negara. Paspampres melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional sebagai satuan pengamanan VVIP sehingga bisa disejajarkan dengan pasukan pengamanan kelas dunia," ujar Waris pada Rapat Kerja dan Apel Komandan Satuan Paspampres 2011 di Mako Paspampres, Jakarta, Rabu-Kamis (17-18/2).
Selama 2010, Paspampres sukses melakukan tugas dan tanggungjawabnya untuk mengamankan Presiden dan Wakil Presiden, termasuk para tamu negara. Namun di balik keberhasilan itu, Waris mengingatkan prajurit Paspampres tidak langsung berbangga hati.
Sebab, kinerja Paspampres tak lepas dari kesalahan akibat dari kelalaian prajurit. "Kita terperangah karena sepanjjang 2010 masih ada prajurit Paspampres yang melakukan pelanggaran," ujarnya.
Menurut Waris, prajurit Paspampres butuh pendekatan personal. Adanya kasus pelanggaran pidana dan disiplin dilakukan personil Paspampres, membuktikan prajurit masih rentan terhadap pengendalian diri.
Pencegahan Dini
Pelanggaran yang dilakukan prajurit Paspampres menimbulkan keresahan pimpinan TNI. Pemicu pelanggaran diduga akibat persoalan pribadi.
Karena itu, ia mengatakan, perlu pemberdayaan unsur perwira pertama sebagai ujung tombak deteksi dini terhadap permasalahan prajurit. "Caranya adalah, melakukan pendekatan ke masing-masing individu prajurit," ujarnya.
Waris mengatakan, upaya penyelesaian masalah prajurit Paspampres berpedoman pada sendi-sendi dasar prajurit TNI. "Saya minta kepada seluruh unsur pimpinan untuk sungguh-sungguh dalam melaksanakan pembinaan satuan di tengah-tengah tuntutan tugas yang cukup padat ini," ujarnya.
Waris mengatakan, pemicu permasalahan yang dihadapi prajurit Paspampres harus diidentifikasi sedini mungkin sambil membuat solusi cermat dan menguntungkan bagi prajurit maupun Paspampres.
Prajurit Paspampres jangan dibiarkan sendiri untuk menyelesaikan persoalan. Pasalnya, prajurit butuh nasihat dan bimbingan dari pemimpin ataupun komandannya. "Cara terbaik adalah dengan mengadakan pendekatan personal ke masing-masing individu," kata Waris.
Penyelenggaraan Raker dan Apel Dansat Paspampres dalam rangka membahas dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan anggaran Paspampres Tahun 2010, serta penyampaian program kerja dan anggaran Paspampres Tahun 2011.
"Wadah ini menjadi wahana untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kualitas kebersamaan di antara para komandan satuan dan staf terkait dalam upaya memecahkan berbagai permasalahan, baik internal maupun eksternal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Paspampres," ujar Waris.
Sumber : Suara Karya
Berita Terkait:
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment