Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. AP/Hasan Sarbakhshian
TEMPO Interaktif, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menolak tuduhan negaranya dianggap menampik kehadiran tim intenasional yang bakal menginvestigasi program nuklirnya. Ia memperingatkan jika fasilitas nuklirnya diserang, maka Iran siap perang tanpa batas.
Hal tersebut disampaikan Ahmadinejad dalam pidato tahunannya di Sidang Umum PBB, New York. Dalam kesempatan tersebut pemimpin negeri Mullah itu menyebutkan adanya Holocoust gaya baru yang disponsori Amerika Serikat.
"Amerika Serikat sesungguhnya tak pernah benar-benar berperang baik di Vietnam, Afganistan, bahkan dalam Perang Dunia II," kata Ahmadinejad kepada para pemimpin redaksi media massa dan wartawan saat ditanya soalnya reaksinya jika Amerika Serikat mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya.
"Perang bukan hanya sekedar pengeboman di berbagai tempat. Ketika perang dimulai maka kejadiannya tanpa akhir," paparnya seperti dikutip New York Times.
"Apakah Anda berpikir ada seseorang yang akan memulai serangan terhadap Iran?" tanyanya kepada situs website majalah Atlanctic. "Saya tak benar-benar berpikir soal itu. Rezim Zionis itu sangat kecil dalam peta," katanya.
Selama ini negara-negara Barat menuduh Iran telah mengembangkan fasiltias nuklirnya menjadi persenjataan mematikan, kendati hal itu sudah berkali-kali ditolak oleh Iran. Bahkan PBB disponsori Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi.
Menanggapi tuduhan itu, pemimpin Iran menyatakan siap mengadakan pembicaraan atas program nuklirnya dengan pemerintahan Presiden Barack Obama, namun "harus secara meyeluruh," ujarnya kepada ABC News. Sanksi PBB, tambahnya, akan merusak hubungan Amerika Serikat dengan Iran.
Selain soal nuklir, Ahamadinejad menolak kritik internasional terhadap hukuman mati Sakineh Mohammadi Ashtiani. Perempuan ini dihukum rajam hingga mati karena terbukti berzina. Presiden Iran menganggap Amerika Serikat tak jujur karena telah menghukum mati Teresa Lewis.
Ahmadinejad juga berbicara masalah pembunughan terhadap jutaan kaum Yahudi oleh Nazi di kamp konsentrasi pada Perang Dunia II. "Saya antiZionis," katanya.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
Nuklir
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- Indonesia Mewacanakan Untuk Bangun Pusat Nuklir Di Kalbar
- Pemerintah Setujui Pembangunan PLTN Sebesar 200 KW
- China Membuat Pangkalan Rudal Nuklir Bawah Tanah Untuk Tidak Terdeteksi
- Batan Berikan Beasiswa Bila Memelajari Ilmu Kenukliran
- Pembangunan PLTN Di Babel Akan Terus Berjalan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Indonesia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
- Batan Siapkan Dua Lokasi PLTN Di Babel
- Laporan Kebocoran Radiasi Pada Pusat Penelitian Nuklir di Korea Selatan
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- Bangun PLTN, Indonesia Gandeng Badan Tenaga Atom Internasional
- Pakistan Uji Coba Rudal Berkemampuan Nuklir
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Rusia Tawarkan PLTN kepada RI
- IAEA Tegaskan Indonesia Paling Siap Bangun PLTN
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Server Wikileaks Di Bunker Tahan Nuklir
- India Gagal Uji Senjata Rudal Nuklir
- Malaysia Harapkan Kerjasama Nuklir dengan Korsel
- Iptek Nuklir dalam Menghadapi Masalah FEW di Indonesia
- Kapal Selam Nuklir Pertama India Segera Dioperasikan
- Geger, Amerika Punya Nuklir di Belanda!
- Di Bawah Ancaman Rudal Taepodong
- Temuan Ilmuwan Amerika Bikin Gusar Banyak Negara
IRAN
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Iran Rancang Pesawat Tempur Baru
- UAV Milik AS Ditembak Jatuh Di Iran
- Iran Sukses Melakukan Ujicoba 14 Rudal
- Iran Mengklaim Dapat Memproduksi Rudal Jarak Jauh
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Iran Gelar Uji Coba Roket Luar Angkasa
- Iran Akan Produksi Pesawat Tempur Canggih
- Dua Kapal Angkatan Laut Iran Lintasi Terusan Suez
- Israel Siap Sambut Kapal Perang Iran
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- WikiLeaks: Iran Bisa Serang Israel 12 Menit
- Iran 'tembak pesawat pengintai Barat'
- Pengamat : Perang Korea Mempercepat Pembentukan Blok Baru
- Iran Lakukan Tes Radar Dalam Pelatihan Militer
- BENJAMIN NETANYAHU Hanya Aksi Militer Bisa Hentikan Iran
- English News : NATO missile defense shield in Turkey may threat Iran, Russia - experts
- Bolivia-Iran Kerjasama Alutsista
- RI, Kedua Tertinggi Diserang Virus Stuxnet
- RI juga Korban Virus Israel Penyerang Nuklir Iran?
- Iran Siap Kerja Sama Nuklir dengan Indonesia
- Indonesia Dukung Nuklir Iran
- Rusia Larang Pengiriman Rudal S-300 ke Iran
- Iran bayar Taliban US$1.000 per kepala tentara AS
0 komentar:
Post a Comment