ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, September 22, 2010 | 5:23 PM | 0 Comments

    DPR: Kemenhan Harus Selektif Pilih Teknisi Sukhoi


    JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dalam rapat Paripurna, Selasa (21/9/2010) menyimpulkan agar kerjasama bilateral Indonesia-Rusia dalam Teknik Militer diratifikasi dalam bentuk Peraturan Presiden.

    Kemudian DPR juga meminta kepada Kementrian Pertahanan untuk lebih selektif memilih teknisi sukhoi terkait kerjasama RI-Rusia ke depannya. "Komisi I DPR RI meminta kepada Kementrian Pertahanan agar bersikap selektif dalam menerima tim teknisi sukhoi," ujar Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq di ruang rapat paripurna DPR, Jakarta.

    DPR berharap Kementrian Pertahanan menerapkan peraturan tegas bagi tim teknisi Sukhoi selama berada di Indonesia untuk merakit pesawat tempur itu. "Agar kejadian ini (tewasnya teknisi Sukhoi) tidak terulang kembali di masa datang," tambah Mahfudz.

    Terkait sikap DRP mengenai kerjasama bilateral RI- Rusia, Ketua Komis I menyampaikan bahwa kerjasama tersebut bermanfaat dalam diversifikasi sumber pengadaan alutsista, meningkatkan kualitas personel TNI, serta menstimuli peningkatan kemampuan industri strategis nasional di bidang pertahanan. Untuk pembahasan lebih lanjut, DPR dan pemerintah akan membentuk Panja bersama, merumuskan klasifikasi kerjasama bilateral pertahanan itu.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.