ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, September 20, 2010 | 9:01 AM | 0 Comments

    LAUT CHINA SELATAN AS Terus Melakukan Intervensi

    Peta ASEAN (Foto: VISIT BULGARIA)

    Manila, Minggu - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan para pemimpin ASEAN akan menyerukan solusi damai soal sengketa di Laut China Selatan serta mengimbau semua pihak tidak melakukan penggunaan kekuatan. Itulah isi inti draf komunike pertemuan AS-ASEAN seperti dikutip kantor berita AP, Minggu (19/9).

    Pada Juli lalu Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dalam forum keamanan regional di Vietnam menegaskan solusi damai terhadap sengketa atas gugusan Kepulauan Spratly dan Paracel merupakan kepentingan nasional AS.

    China sempat memberi reaksi marah dengan menyatakan AS telah melakukan intervensi soal isu regional Asia.

    Obama dijadwalkan akan bertemu dengan 10 pemimpin ASEAN hari Jumat pekan ini untuk mendiskusikan pengukuhan aliansi serta isu kerja sama ekonomi dan keamanan, termasuk isu konflik di Laut China Selatan.

    ”Obama dan para pemimpin ASEAN akan mengeluarkan pernyataan bersama untuk penegasan kembali tentang pentingnya kebebasan pelayaran, stabilitas regional, menghormati hukum internasional dan keleluasaan perdagangan di Laut China Selatan,” demikian bunyi komunike tersebut.

    Komunike itu juga menolak keras penggunaan kekuatan oleh semua pihak untuk memaksakan klaimnya di Laut China Selatan.

    Sikap menahan diri

    Namun, semua pemimpin ASEAN akan menegaskan kembali dukungannya terhadap deklarasi China-ASEAN tahun 2002 tentang sikap menahan diri atas sengketa Laut China Selatan. Dalam deklarasi tersebut ditegaskan bahwa para pengklaim hendaknya tidak melakukan langkah yang bisa memicu kekerasan dan meletupkan ketegangan baru. Mereka akan mendorong para pengklaim untuk ikut menciptakan kondisi yang kondusif.

    Seperti dimaklumi, China selama ini mengklaim semua wilayah Laut China Selatan. Vietnam, Malaysia, Taiwan, Brunei, dan Filipina juga mengklaim sejumlah wilayah di Laut China Selatan.

    Selain dikenal kaya ikan, Laut China Selatan dipercaya memiliki cadangan minyak dan gas yang besar. Saling klaim atas pulau-pulau di jalur laut yang sangat sibuk itu membuat jalur itu krusial bagi suplai minyak dan sumber alam lainnya untuk kepentingan kecepatan ekspansi ekonomi China.

    Pada sebuah pertemuan pendahuluan di Washington untuk persiapan pertemuan puncak itu, Deputi Menlu AS Kurt Campbell dan Direktur Senior Lembaga Keamanan Nasional untuk Asia Jeffrey Bader menyampaikan kepada para duta besar ASEAN untuk AS bahwa pernyataan Menlu Hillary Clinton di Hanoi pada bulan Juli lalu bertujuan untuk sebuah kerja sama yang saling menguntungkan.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.