ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, September 21, 2010 | 4:18 PM | 0 Comments

    DPR Uji Kelayakan Calon Panglima TNI Kamis


    Jakarta (ANTARA News) - Komisi I DPR akan menguji kelayakan dan kepatutan secara terbuka calon Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/9).

    "Dari hasil uji kepatutan dan kelayakan tersebut, Komisi I akan melakukan rapat tertutup untuk menentukan sikap menerima atau menolak calon Panglima TNI yang diajukan Presiden," kata Ketua Komisi I Mahfudz Sidiq di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

    Mahfudz menjelaskan, pada pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan tersebut, pimpinan Komisi I DPR akan memberikan kebebasan kepada seluruh anggota untuk menggali visi, misi, program, dan komitmen Agus Suhartono jika nantinya memimpin lembaga TNI,".

    Menurut dia, pertanyaan yang akan diajukan kepada Agus Suhartono meliputi visi dan programnya untuk melakukan perbaikan lembaga TNI, program meningkatkan kesejahteraan anggota TNI, program meningkatkan alat utama sistem persenjataan dan pertahanan teritorial, serta sikap dan programnya dalam melakukan reformasi di lembaga TNI.

    "Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, akan terlihat bagaimana visi, program, dan komitmennya," katanya.

    Sebelum dilakukan uji kelayakan dan kepatutan, menurut dia, pimpinan Komisi I DPR yang didampingi beberapa anggota akan melakukan klarifikasi terhadap harta kekayaan dan rekam jejaknya selama meniti karir di TNI.

    Klarifikasi tersebut akan dilakukan pimpinan Komisi I DPR ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), pada Rabu (22/9).

    Menurut Mahfudz, KPK adalah lembaga penegak hukum yang memiliki database harta kekayaan sedangkan Komas HAM memiliki database soal kasus-kasus pelanggaran HAM.

    Menurut Mahfudz, apakah harta kekayaan yang dimilikinya masih dalam batasan wajar serta apakah selama karirnya di militer memiliki kasus pelanggaran HAM.

    Klarifikasi pada kedua lembaga tersebut, katanya, akan menjadi salah satu pertimbangan untuk membuat keputusan.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.