ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, September 23, 2010 | 11:58 AM | 0 Comments

    Ulangi Sejarah, Teroris Akan Bajak Pesawat Indonesia

    Detasemen Bravo Paskhas menggelar simulasi latihan antiteror di Lanud Husein Sastranegara, Bandung (Foto: Koran SINDO)

    JAKARTA - Pengamat intelijen Prayitno Ramelan menduga kelompok bersenjata yang menyerang Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara akan melakukan ancaman lanjutan. Ancaman itu, kata Prayitno bisa dilakukan dengan cara membajak pesawat maskapai penerbangan di Indonesia

    “Kalau kita lihat ditahun 1980 juga terjadi hal yang serupa, polsek diserang kemudian dilakukan pembajakan pesawat dan dibawa ke Thailand,” kata Prayitno kepada okezone, Kamis, (23/9/2010)

    Dia menambahkan bahwa sejarah tersebut berpotensi terulang, sebab dari tindakan penyerangan yang terjadi di Polsek Hamparan Perak di Sumatera Utara itu, kelompok bersenjata ini tidak ragu untuk melakukan aksi brutal.

    “Kelompok ini memang kelompok terlatih, kemungkinan operasi pembajakan pesawat bertujuan untuk meminta pembebasan teman-temannya yang sebelumnya ditahan,” sambungnya.

    Saat ini, Prayitno menduga kelompok teroris tengah merencanakan dengan matang dan tengah mencari dana operasi tersebut. “Saya yakin sejarah akan berulang,” ujarnya.

    Dalam sejarah tindak terorisme di Indonesia, 28 Maret 1981 tercatat sebagai hari kelam dimana anggota Komando jihad naik ke pesawat Garuda Indonesia yang sedang melakukan penerbangan domestik di Indonesia.

    Mereka menyandera 57 penumpang yang sedang dalam penerbangan ke Bangkok setelah pengisian bahan bakar di Malaysia. Dengan bersenjatakan senapan mesin dan dinamit, mereka menuntut pembebasan 20 tahanan politik.

    Pasukan komando Indonesia kemudian mencoba membebaskan penumpang dan awak pesawat. Dalam aksi penyergapan itu empat pembajak tewas. Sementara, dua pilot pesawat dan seorang pasukan komando tewas.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.