ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, October 23, 2010 | 8:43 AM | 0 Comments

    Diakui Prajurit TNI Berlebihan


    Menko Polhukam Djoko Suyanto (tengah) didampingi Menhan PurnomoYusgiantoro (kiri) dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menjelaskan tentang kekerasan di Papua, Jumat (22/10) di Jakarta.

    Jakarta, Kompas - Pemerintah mengakui adanya tindakan-tindakan oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia di lapangan yang dinilai berlebihan terhadap mereka yang dicurigai sebagai kelompok yang sering melakukan gangguan keamanan di Papua.

    Demikian disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam keterangan pers seusai mengikuti rapat terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/10).

    Situs YouTube dari Asian Human Rights Commission memberikan gambaran sekawanan orang yang berseragam TNI menyiksa warga sipil. Terkait penyiaran tayangan itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih meneliti tayangan tersebut (Kompas, 20/10).

    Dalam rapat itu hadir sejumlah menteri, di antaranya Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

    ”Tindakan-tindakan yang berlebihan itu, sebagaimana kita ketahui semua, sudah kita lihat di tayangan televisi dan internet,” ujar Djoko.

    Menurut Djoko, dalam waktu dekat, Panglima TNI sudah dapat menerima data yang lebih lengkap hasil penyelidikan tindakan yang berlebihan tersebut.

    Menurut Djoko, masalah ini sudah ditangani oleh tim khusus yang melibatkan Panglima Kodam Cenderawasih. Ia mengatakan, prajurit TNI yang melakukan tindakan itu akan dikenai sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI.

    Presiden prihatin

    Terkait adanya tayangan tersebut, Djoko mengakui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat menaruh perhatian dan prihatin terhadap kejadian kekerasan di Papua itu. Djoko berharap para komandan di lapangan berinteraksi dengan masyarakat Papua secara baik.

    Dalam jumpa pers di Imparsial, Jakarta, Jumat, Theo Hesegem, Ketua Jaringan Advokasi Penegakan Hukum (JAPH) dan HAM, mengatakan, ”Kalau aparat memperlakukan orang Papua seperti itu, artinya bangsa Indonesia tidak mengakui bahwa kami bagian dari Indonesia.”

    Yusman Conoras dari Foker LSM juga menggarisbawahi masih banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.