ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, October 18, 2010 | 6:25 PM | 0 Comments

    Penambahan Alutsista DPR: Menkeu Bilang "Belum Bisa"


    JAKARTA, KOMPAS.com- Pengambilan keputusan dalam rapat kerja pemerintah dan DPR RI mengenai penambahan anggaran modernisasi alat utama sistem persenjataan ditunda hingga Rabu (20/10/2010). Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, rapat ditunda karena Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum mampu menawarkan model alternatif untuk menambah anggaran modernisasi alutsista TNI.

    "Menkeu bilang kewenangannya terbatas. Harus bicara dengan banyak pihak. Jadi ditunda sampai Rabu. Usulan Bappenas, sama dengan Menkeu. Secara pribadi Menkeu setuju penambahan biaya modernisasi tetapi dibatasi sejumlah aturan dan proses birokrasi yang ada dan perlu bicara dengan seluruh stakeholder yang ada," ungkapnya usai rapat berlangsung di Gedung DPR, Senin (18/10/2010).

    Agenda utama raker seharusnya memutuskan skenario kebijakan politik anggaran pemerintah untuk menutup kekurangan anggaran modern alutsista. Sesuai renstra 2010-2014, penambahan sebesar Rp 50 triliun. Untuk 2011 mendatang, paling tidak harus mencambah sekitar Rp 11 triliun.

    Jika tidak diselesaikan segera, maka kebutuhan modernisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak akan dapat terpenuhi.

    Dalam rapat ini, lanjut politikus PKS ini, pihak pemerintah belum dapat memberikan alternatif model penambahan anggaran. "Tidak bisa diambil kesepakatan karena bahasan pemerintah dengan badan anggaran hanya bisa menyisihkan Rp 2 triliun untuk pertahanan dan harus dibagi-bagi lagi," katanya.

    Mahfud berharap Menkeu bisa menggunakan dua hari ini untuk membahas rencana penambahan anggaran dengan Presiden dan juga stakeholder lainnya.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.