ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, October 22, 2010 | 11:24 PM | 0 Comments

    Polisi Sita 6.980 Detonator dari WN Malaysia

    illustrasi Detonator

    Jakarta - Polisi berhasil menyita ribuan detonator dari tangan warga negara Malaysia. Saat ini detonator itu masih dalam proses penyelidikan apakah berkaitan dengan teroris.

    "Bahwa WN Malaysia tersebut sedang ditangani. Ada 6.980 an detonator yg mereka bawa," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan kepada wartawan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2010).

    Iskandar mengatakan, ribuan detonator itu masih dalam proses investigasi Polres Pare-pare. Sementara pelaku bernama Mohd Nawawi bin Malong, warga Malaysia yang beralamat di Jl Bunga Raya, Tawau, Malaysia sudah diamankan, Rabu, 20 Oktober lalu.

    "Itu kan bahan peledak, nantinya kita kenakan pasalnya UU Darurat. Nanti bisa kita tahan dia dengan UU Darurat. Kemarin baru satu WN Malaysia. Baru satu orang, mudah-mudahan bisa berkembang," jelas Iskandar.

    Menurut Iskandar, polisi masih menyelidiki apakah detonator itu terkait teroris atau bukan. Bisa saja, detonator itu digunakan sebagai bahan peledak bom ikan.

    "Kalau kita lihat sejak tahun 2000-an saya pernah juga menangkap itu waktu saya pernah di Bareskrim. Itu memang, kita lihat dulu. Kalau merk-nya IDL itu dari India. Saya nggak tahu merk apa yang ini," imbuhnya.

    Kalau bermerk IDL, Iskandar memastikan detonator itu barang selundupan. Biasanya dipakai untuk bom ikan.

    "Tapi sekarang digunakan untuk yang lain. Intinya tahun 2000-an itu pernah digunakan untuk terorisme. Tahun 2000-an, saya temukan itu di Medan. Jenisnya sama," tukasnya.

    Iskandar menjelaskan, detonator itu mudah digunakan sebagai bahan meledakkan bom. Baik bom ikan maupun bom dalam ukuran besar.

    Kalau jumlahnya 6.000 apakah mungkin untuk meledakkan ikan?

    "Itulah yang akan kita investigasi. Untuk meledakkan ikan pun nggak boleh. Itu merusak lingkungan bisa dikenakan UU Lingkungan Hidup," tegasnya.

    Sumber: DETIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.