ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, October 18, 2010 | 9:55 AM | 0 Comments

    India Uji Coba Pesawat Tak Berawak

    UAV Heron Buatan Israel Yang Dibeli Oleh Angkatan Laut India(Foto:indianmilitaryhistory.org)
    NEW DELHI, KOMPAS.com - India, Minggu, mengatakan telah menyelesaikan uji coba penerbangan perdana sebuah pesawat mata-mata tak berawak bikinan sendiri, yang telah dikembangkan sebagai bagian dari upaya negara itu untuk mengurangi impor peralatan militer.

    "Pesawat itu terbang dalam cara yang tepat seperti yang direncanakan, mencapai ketinggian 3.000 kaki (900 meter), tetap terbang selama 30 menit dan merampungkan semua persyaratan misinya," kata jurubicara Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan, Ravi Kumar Gupta, mengenai penerbangan, Sabtu itu.

    Menurut beberapa pejabat, pesawat mata-mata itu, yang dinamai Rustom, memiliki waktu penerbangan maksimal 15 jam dan merupakan prototipe yang militer ingin kembangkan ke model yang lebih maju.

    Israel, yang tahun 2005 menandatangani perjanjian senilai 220 juta dolar untuk menjual 50 pesawat mata-mata tak berawak kepada India, tetap salah satu pemasok terbesar pesawat mata-mata ke negara itu. India telah mempercepat usaha untuk memperoleh peralatan militer, termasuk dengan pembelian pesawat mata-mata, sejak serangan di Mumbai tahun 2008 oleh sejumlah gerilyawan yang telah menyebabkan 166 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka.

    Amerika Serikat secara tetap menggunakan pesawat mata-mata yang ditempatkan di pangkalan di Afganistan untuk menyerang gerilyawan Taliban dan pejuang terkait Al Qaeda di wilayah suku di bagian baratlaut Pakistan.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.