ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, October 20, 2010 | 3:09 PM | 0 Comments

    Rusia tidak Ambil Pusing Video Penganiayaan Warga Papua

    Dubes Rusia Alexander A. Ivanov Pada Waktu Peresmian Sukhoi

    JAKARTA--MICOM: Hubungan militer di antara Indonesia dan Rusia tidak akan terganggu oleh kasus video penganiayaan warga Papua yang pelakunya diduga anggota TNI.

    Setelah TNI AU menerima tiga pesawat tempur Sukhoi beberapa waktu lalu, alutsista Tanah Air mendapat tambahan tiga helikopter MI-35P. Rusia mengklaim sebagai rekan yang bisa diandalkan Indonesia dari segi kooperasi bidang pertahanan.

    Demikian disampaikan Dubes Rusia Alexander A. Ivanov saat ditemui dalam penyerahan tiga helikopter kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Johanes Suryo Prabowo di lapangan terbang Skuadron 21, Pondok Cabe, Jakarta, Rabu (20/10).

    "Itu masalah internal Indonesia. Kami tidak akan melakukan intervensi," imbuh Ivanov yang mengenakan setelan jas abu-abu.

    Lebih lanjut Ivanov menegaskan, Rusia berencana melakukan kerja sama dengan Angkatan Laut. Setidaknya 17 ranpur BNP3F dari Rusia akan dikirim untuk AL dalam dua minggu ke depan.

    Negeri Beruang Merah itu juga menyatakan siap untuk melakukan latihan tempur antaranggota militer mereka dengan Indonesia. "Rusia adalah reliable partner (rekan yang bisa diandalkan)," tandas Ivanov.

    Sebelumnya, Asian Human Right Commission yang merupakan salah satu lembaga HAM yang berbasis di Australia merilis video kasus penganiayaan di Papua via internet. Penganiayaan diduga terjadi bulan ini di kawasan Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.

    Dalam rekaman video terlihat sekelompok orang berpakaian militer menyiksa sejumlah warga setempat yang dituduh terlibat Organisasi Papua Merdeka.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.