
Deretan panser Anoa 6 x 6 buatan PT Pindad di pelataran Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, menjadi primadona bagi masyarakat yang berkunjung ke Indo Defence Aerospace Marine 2010. Hampir selalu ada yang berfoto di sana selama pameran, 10-13 November 2010.
Pameran keempat yang diselenggarakan dua tahun sekali ini memang lebih diperuntukkan bagi industri, militer, dan pemerintah. Warga yang boleh menikmati pameran ini pada hari terakhir, selain menatap kagum teknologi militer dari sekitar 400 perusahaan dari 38 negara, tentu tidak melewatkan industri milik negara ini.
Panser Anoa, misalnya. Walaupun tanpa atraksi, PT Pindad menampilkan APC Anoa V2 6 x 6 atau armored personal carrier Anoa V2 6 x 6 yang merupakan keluaran terbaru. Versi terbaru ini mendapat beberapa perubahan, seperti sistem kontrol persenjataan yang menggunakan joystick, seperti bermain game. Pelindung kaca samping dan depan juga bisa dibuka-tutup dari dalam sehingga lebih memudahkan tentara yang sebelumnya harus buka dan tutup dari luar. Dengan sistem senjata Smoke Shield kaliber 66 milimeter (mm) dan Armaments 7,62 mm dan 12,7 mm, APC Anoa V2 6 x 6 ini memang baru hadir dalam bentuk prototipe.
Anoa memesona. Selain digunakan TNI di dalam negeri, Anoa juga mengembara ke berbagai misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti di Lebanon. Tidak heran, Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid saat mengunjungi pameran, Kamis (11/11), mengakui, Malaysia mengkaji rencana pembelian Anoa, menggantikan kendaraan tempur Condor. Sebelumnya Malaysia menandatangani kontrak pembelian 32 Anoa.
Selain panser, PT Pindad juga memamerkan Senapan Serbu (SS)2 yang versi terbarunya menggunakan bullpup. SS2-Bullpup ini, walau masih menggunakan laras 46 cm sebagaimana SS2-V1, dimensinya berkurang seperempat dari SS2-V1. Beratnya pun kurang dari 3 kilogram. Pengembangan ini diharapkan memberikan keuntungan karena bentuknya lebih ringkas. Ia juga punya sistem bidik laser dan tactical light yang terintegrasi dan ada di handguard. Pengembangan lebih lanjut, termasuk dari segi materi, akan menuju generasi ketiga dari SS.
Dari stan Litbang TNI, ada Kartika yang adalah prototipe hovercraft—kapal berbantalan udara—yang dibuat TNI Angkatan Darat. Kapal yang mampu melayang sekitar 15 sentimeter dari permukaan tanah, air, atau lumpur ini bisa ”terbang” di atas gelombang setinggi 1,2 meter. Dengan dibuat dari struktur material gabungan-komposit, muatan maksimum yang tertera bisa sampai 3 ton.
Pada Litbang TNI Angkatan Udara, yang menjadi produk unggulan tentunya bom Sukhoi, P 100 dan PL 100. Pengunjung bisa melihat isi dalam bom itu, yang terdiri dari serpihan logam yang mematikan. Kalau selama ini deretan 10 pesawat Sukhoi Indonesia diibaratkan macan ompong karena kita tak mampu membeli senjata, bom yang diuji coba sejak setahun belakangan ini pun membuat terperangah. Seorang petinggi militer Australia, misalnya, sampai bertanya sangat detail.
Akan tetapi, kendala pengembangan persenjataan justru dari dalam negeri. Masih ada birokrat yang menghambat serta adanya kepentingan ekonomi dari petinggi militer dan keterikatan dengan rekanan.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment