
Apa yang tersisa dari sebuah pameran alat utama sistem senjata (alutsista) bagi Indonesia. Sebuah inspirasi. Paling tidak begitulah yang tersirat dari semangat Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat mengelilingi pameran Indo Defence, Indo Aerospace, dan Indo Marine 2010 (IDAM) Expo and Forum 2010 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis (11/11) sore lalu. Dia meniti dari satu stan ke stan lain. Hampir semua stan dia kunjungi.
Takjub. “Ke depan Indonesia harus bisa meniru teknologi ini,” ujar Purnomo. Salah satu senjata yang tak henti-hentinya membuat Purnomo takjub adalah rudal penjelajah supersonik Brahmos buatan BrahMos Aerospace, sebuah perusahaan hasil patungan India dan Rusia. Brahmos sendiri merupakan akronim dari nama sungai Brahmaputra di India dan Moscova (Moskwa) di Rusia. Purnomo sebenarnya sudah pernah melihat aksi Brahmos tahun lalu pada ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) di Bangkok, Thailand.
Pada pertemuan para Menteri Pertahanan se-Asia Tenggara ini, rudal Brahmos menampakkan diri dan beraksi. Setahun kemudian, saat Brahmos dipamerkan lagi di Indonesia, ketakjuban Purnomo masih tinggi. Dia tetap takjub saat menatap layar televisi yang menampilkan aksi rudal seharga 3 juta dollar AS atau 27 miliar rupiah ini menghancurkan target. Bagaimana tidak takjub, rudal ini diklaim sebagai rudal tercepat di dunia.
Dalam brosurnya, Brahmos Aerospace dengan bangga mengedepankan jargon “Misil yang Teristimewa”. Dengan kecepatan maksimal 2,8 mach atau setara dengan 3.430 kilometer per jam, Brahmos memang yang terdepan. Rudal supersonik tercanggih buatan Amerika, Harpoon, pun tiga kali lebih lambat dari Brahmos. Mengerikan. Tambah menakjubkan lagi, Brahmos memiliki jangkauan maksimal 290 kilometer dan dapat membawa hulu ledak konvensional hingga 300 kilogram.
India sudah sukses meluncurkan rudal ini di landasan laut dan darat. Ke depan, BrahMos Aerospace akan mencoba memperluas landasan dengan mencoba menempelkannya di badan Sukhoi Su-30MKI Flanker-H (udara) maupun di badan kapal selam (bawah laut). Bakal tambah mengerikan. “Indonesia saja baru bisa mengembangkan rudal dengan jangkauan maksimal 14 kilometer,” kata Purnomo. Itu pun baru akan diluncurkan pada 2014.
Namun begitu, Purnomo bangga bisa mendatangkan teknologi alutsista terbaik di dunia. Setidaknya, keberadaan IDAM Expo akan membuat Indonesia berkaca pada perkembangan persenjataan negara lain.
Alih Teknologi
Proses alih teknologi industri pertahanan yang diperkirakan berlangsung hingga 2025 mendatang diharapkan sempurna. Dan Indonesia dalam rentang 15 tahun itu diharapkan mampu menyamai prestasi yang saat ini ditorehkan India. “Selain bisa olah raga mengelilingi setiap stan, saya banyak belajar dari pameran senjata ini. Kita lihat kemajuan yang kita punya kemudian kita lihat juga kemajuan yang mereka punya. Setelah itu, kita bisa mengukur kekuatan sendiri,” jelasnya.
Tak pelak, pameran yang diikuti lebih dari 400 peserta dari 38 negara ini benar-benar membuat inspirasi untuk terus meningkatkan kelengkapan alutsista kita. Tujuannya bukan semata-mata untuk berperang, tetapi memperkuat pertahanan Indonesia.
Sumber : Koran Jakarta
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
INDIA
- Indonesia Dan India Bahas Implementasi Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Dan India Tingkatkan Kerjasama Alutsista, Maritim Dan Terorisme
- Perbandingan Program Antariksa Antara India Dan Indonesia
- Indonesia Harus Tiru Industri Pertahanan India
- Kapal Perang India INS Ranjit (D53) Kunjungi Makassar
- Rusia Bantah Dugaan Atas Kontrak Tank T-90S India
- English News : India, Vietnam And Indonesia Potential Market Stealth Destroyer Russian
- Indonesia Dan India Patroli Di Selat Malaka
- Australia Waspada Peningkatan Kapal Selam India, Indonesia Dan China
- English News : India To Invest $46.96 Billion On 101 Naval Ships
- Indonesia Dan India Melakukan Patkor Indindo Di Perairan Selat Malaka
- Empat Negara Asia dengan Belanja Militer Terbesar
- India Negara Pengimpor Senjata Terbesar
- India Menawarkan Sukhoi Kepada Indonesia
- India Berhasil Menguji Misil Pencegat Rudal
- Raytheon melakukan demonstrasi penerbangan beserta senjata menggunakan F 16 IN
- Upgrade MBT Arjun Mark-II Akan Diproduksi Awal Tahun 2014
- China Dapat Menyerang India Pada Tahun 2014
- Embraer Mungkin Akan Buat Pesawat Latih Bersama India
- Eurofighter menawarkan Alih Teknologi, Inggris membatalkan varian eurofighter untuk Angkatan Laut dengan F-35 JSF
- Pesawat Tempur Generasi Ke 5 Akan Menelan Biaya Lebih Dari $ 6 Milyar Dolar
- TNI Ingin Latihan Bersama dengan India
- Wamenhan RI Terima Kunjungan Kasal India
- India Tawarkan Kerjasama Pembuatan Rudal
- India & Indonesia Melakukan Kerjasama DaIam Bidang Keamanan
Rudal
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Lanud Supadio Dilengkapi Dengan Rudal QW 3
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Menhan Berharap Keberhasilan Alih Teknologi Rudal, Awal Kemandirian Alutsista
- PT DI Rancang Peluru Balistik
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- KSAL Puas Dengan Hasil Tes Rudal Strategis Milik TNI AL
- KRI Owa-354 Berhasil Tenggelamkan Kapal Dengan Rudal Yakhont
- TNI AL Akan Meluncurkan Rudal Yakhont Di KRI Nanggala?
- TNI AL Akan Ujicoba Senjata Strategis
- Connie : Pesawat Jet Tempur Tanpa Rudal Jarak Jauh Tak Ada Gunanya
- AS Jual Rudal F-16 Kepada Indonesia Sebesar $ 25 Juta Dollar
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Menuju Kemandirian Indonesia Dalam Membuat Rudal
- Dandepohar Buka Pendidikan Pelatihan Teknisi Rudal QW-3
- PM Cameron Tawarkan Rudal Starstreak Kepada TNI
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Menhan : C-705 Nantinya Akan Dipasang Sepajang Perbatasan NKRI
0 komentar:
Post a Comment