
Keamanan Kawasan , Kemhan Jajaki Kerja Sama Pengadaan Kapal Selam
JAKARTA – Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) masih memprioritaskan penjagaan di Selat Malaka walaupun keja hatan di wilayah ini sudah menurun drastis. Menurunnya kejahatan di Selat Malaka menunjukkan bahwa operasi yang digelar Koarmabar cukup efektif.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyelenggaraan manajemen pemeliharaan kapal, pembekalan, dan fasilitas pangkalan yang baik,” kata Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksdya TNI Soeparno pada acara serah terima jabatan Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dari Laksdya TNI Marsetio kepada Laksda TNI Hari Bowo di Lapangan Koarmabar, Jakarta, Kamis (18/11).
Kasal berharap Pangarmabar baru, Hari Bowo, mampu meneruskan keberhasilan pendahulunya. Jika perlu, Hari bisa lebih baik. Selat Malaka merupakan kawasan kunci bagi Koarmabar dalam menjaga stabilitas keamanan maupun perekonomian. Kawasan Selat Malaka dilewati kapal yang mengangkut lebih dari 11 juta barel minyak bumi per hari dari Timur Tengah ke Jepang hingga negara-negara Asia Timur.
Hal ini menjadikan Selat Malaka merupakan selat kedua terpenting setelah Selat Hormuz yang membelah Iran dan Uni Emirat Arab. Menurut dia, di Selat Malaka, sekitar 600 kapal dagang melintas setiap harinya. Selain itu, perdagangan Eropa dan Asia Timur sangat bergantung pada keamanan Selat Malaka. Tak heran jika TNI AL mengembangkan formulasi untuk pengamanan di Selat Malaka.
Seperti yang dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Indonesia mengembangkan patroli terkoordinasi untuk menjaga Selat Malaka. Patroli ini bekerja sama dengan Malaysia, Singapura, dan India. Selain itu, diwadahi dengan pengamanan oleh negara sekawasan dalam bentuk Malacca Strait Sea Patrol (MSPP). Dengan terpilihnya Hari Bowo sebagai Pangarmabar, Kasal berharap Hari mampu me ngemban tugas mengamankan kawasan wilayah barat Indonesia, khususnya Selat Malaka.
“Karena tanggung jawab Pangarmabar di masa mendatang akan semakin berat dan kompleks,” ujar Kasal. Hari mengaku siap mengemban amanah yang diberikan. “Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya menjaga kawasan barat,” ujarnya singkat. Hari Bowo merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-27 tahun 1982. Penugasan pertamanya adalah sebagai perwira muat di KRI Teluk Saleh dan pernah menjadi Komandan KRI Harimau.
Jabatan terakhir sebelum menjadi Pangarmabar adalah Gubernur Akademi Angkatan Laut. Kapal Selam Kasal belum menentukan dengan negara mana TNI AL akan bekerja sama dalam pengadaan kapal selam. Saat ini Kementerian Pertahanan masih menjajaki empat negara, yakni Jerman (Kapal Selam tipe U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).
Pengadaan kapal selam sangat penting karena wilayah Indonesia heterogen dan banyak dilintasi kapal dari negara lain. Keberadaan kapal selam tentu sangat membantu menjaga pertahanan Indonesia. “Minimal kita harus menambah sepasang kapal selam lagi,” kata Kasal. Saat ini, Indonesia hanya memiliki dua kapal selam buatan tahun 1981.
Kasal berharap tahun ini tender kapal selam bisa selesai agar tahun 2014 kapal selam tersebut sudah bisa dioperasikan. Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AL Laksda Among Margono mengatakan untuk tender pengadaan kapal selam, yang berwenang adalah Kementerian Pertahanan. “Saya belum tahu dengan negara mana kita akan bekerja sama untuk mengadakan kapal selam,” katanya.
Sumber: Koran Jakarta
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Jubir Kemhan : Pulau Nipah Akan Dijadikan Bungker BBM Dan Logistik
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
Kapal Selam
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- Pabrik Kapal Selam Ditargetkan Selesai 2017
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Pangkalan Baru Kapal Selam di Palu Akan Beroperasi 2014
- Komisi I Ingin Melihat Perkembangan Realisasi Kapal Selam Dan KFX
- KSAL : Tim Pembangun Berangkat ke Korsel Januari 2013
- Wamenhan : Indonesia Berencanan Membuat 10 Kapal Selam
- 206 Orang PT PAL Terpilih Dalam Pembuatan Kapal Selam Di Korsel
- DSME Daewoo Seleksi Penerimaan Tim ToT Dari PT PAL
0 komentar:
Post a Comment