
Berikut kronologis kejadian tersebut seperti dituturkan Ermansyah, pegawai di Syahbandar Nunukan yang menjadi salah satu korban dalam kasus tersebut.
Sekitar jam 09.00 pagi, Ermansyah dan rekannya di Syahbandar Budi Sabadri serta dua teman lainnya Janirun dan Randi berangkat menggunakan sampan menuju ke perairan sekitar Pos Keca, di Muara Sungai Sebuku. Sekitar pukul 10.00 mereka tiba di Pos TNI Angkatan Laut untuk melaporkan aktivitas mereka yang akan memancing di sekitar perairan itu. Di kawasan itu, warga Nunukan memang biasa memancing.
Sekitar pukul 16.00, petugas yang diduga Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) menggunakan kapal patrol loreng bermesin 60 PK datang menghampiri mereka. Petugas berseragam loreng lengkap dengan senjata laras panjang tersebut, menanyakan identitas para WNI tersebut. Karena mengaku sebagai WNI, para petugas itupun meminta paspor atau lintas batas. Sebab menurut mereka, para pemancing ini sudah berada di wilayah perairan Malaysia.
Namun karena tak mampu menujukkan dokumen apapun, keempat WNI tersebut dipaksa terjun ke laut. Sekitar lima menit kemudian, mereka diminta naik ke sampan. Mereka digeledah lalu digiring masuk ke sungai di sekitar wilayah Malaysia.
Sampan diminta berjangkar sementara Ermansyah dibawa para petugas tersebut untuk diinterogasi. Saat ditanyai petugas, ia mengaku sebagai penjual ikan. Namun anggota TLDM tidak percaya, dan menuduh dia sebagai intelejen Indonesia.
"Saya disuruh bukan baju, kemudian dia bilang badan kamu bersih. Kamu CDI (intelejen) kan? Saya bilang bukan, saya cuma penjual ikan. Tetapi dia malah menampar saya. Mungkin ada lima kali saya ditampar," ujarnya.
Ermansyah tetap membantah sebagai seorang intelejen. Iapun diancam akan dipotong dengan parang dan ditusuk menggunakan pipa.
"Dia bilang itu parang, kalau kamu tidak mengaku saya tebas kamu. Saya bilang tebas saja leher saya. Saya ini penjual ikan," katanya.
Beberapa saat kemudian, petugas tersebut meminta uang sejumlah Rp 8 juta. Namun setelah melalui negosiasi yang cukup panjang, akhirnya mereka sepakat memberikan uang senilai Rp 5 juta dan dua pucuk senapan angin.
Ermansyah dan Budi dibiarkan pulang menggunakan sampan untuk mengambil uang dan senapan sementara Janirun dan Randi dijadikan jaminan. Selama rekannya pulang, Janiruan dan Randi direndam di sekitar pohon bakau.
"Padahal di sekitar sungai itu terkenal banyak buayanya. Ini sebenarnya yang ditakutkan teman-teman," katanya.
Sebenarnya dalam perjanjian itu, Ermansyah harus kembali paling lambat satu jam lagi. Namun hingga pukul 20.00 mereka tak juga kembali. Saat itulah kedua rekannya disuruh pulang dengan berenang.
Dari pukul 20.00 hingga pukul 23.00 Janirun dan Randi harus berenang hingga sampai ke Pos TNI AL. Sekitar pukul 23.00 keduanya dijemput dari Pos TNI AL Sekaca dan dibawa pulang ke Nunukan. Pukul 24.00 keduanya tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Sumber : TRIBUN
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
MALAYSIA
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Penerbang Aerobatik RI Adu Jago Dengan Pasukan Eropa Dan Amerika Di Langkawi
- Karena Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- PT DI Siapkan CN-295 Untuk Dipamerkan Langkawi Airshow Malaysia
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- PM Malaysia Disediliki Dalam Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Selam
- Malaysia Memesan 32 Panser Rimau Buatan PT Pindad
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- Pengamat : Ketika Malaysia Mencoba Mengganggu di Udara
- Indonesia Menandatangani Kontrak Pengadaan Su-30MK2 Dengan Rusia
- BNPP Mengusulkan Anggaran Perbatasan Sebesar Rp. 5 Triliun
- Menhan : TNI Akan Invasi Malaysia jika Terbukti Caplok Wilayah RI
- Pergerakan Aktivitas TNI ke Camar Bulan Mulai Meningkat
- TNI Bantah Dusun Camar Bulan Dicaplok Malaysia
- Pengamat : Teknologi Alutsista TNI Masih Di Bawah Singapura & Malaysia
- TNI AU : Konflik Indonesia Dan Malaysia Hanya Persepsi
- English News : Plan To Replace The Royal Malaysian Air Force's MiG-29 Fleet On Hold
- Bupati Bengkayang : Infrakstruktur Harus Cepat Diperbaiki Untuk Menunjang Patroli Di Perbatasan
- Yonif 621 Manuntung Jaga Perbatasan Indonesia - Malaysia
- Perbatasan Papua Nugini Dan Malaysia Sangat Rawan
- TNI AU Dan TUDM Rancang Latihan Bersama Elang Malindo di Pontianak
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Jubir Kemhan : Pulau Nipah Akan Dijadikan Bungker BBM Dan Logistik
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
0 komentar:
Post a Comment