ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, August 30, 2010 | 11:28 AM | 0 Comments

    Jenderal Amerika Serikat Kritik Taktik Militer Inggris di Afganistan



    Pasukan Inggris Di Afganistan

    TEMPO Interaktif, London - Bekas jenderal Amerika Serikat di Afganistan, Senin, mengiritik taktik militer Inggris di Provinsi Helmand, Afganistan. Para komandan Inggris, sejak 2006, dianggap tak memberikan tekanan kepada Taliban.

    Dalam wawancara dengan koran Inggris Times, Letnan Jenderal Benjamin Freakley, mengatakan para serdadu Inggris menyebar sebagaimana jika mereka berhadapan dengan gerilyawan Irlandia Utara.

    Pada 2006, sebanyak 9500 pasukan Inggris di Provinsi Helmand bertempur sengit dengan Taliban.

    Freakley, komandan operasi paling senior Amerika Serikat di utara dan selatan Afganistan dari 2006-2007, mengatakan taktik Inggris di Helmand mengirimkan pasukan dalam jumlah kecil ke pusat-pusat distrik seperti di Musa Qala dan Sangit terbukti "membawa bencana."

    "Mereka berpikir seperti sebuah peleton sebagaimana di Irlandia Utara. Di Afgansitan kondisinya berbeda, Anda harus terus bergerak melawan Taliban." kata Freakley kepada Times.

    "Anda tak boleh dalam posisi diam, sebab Taliban akan menghantam Anda."

    Pasukan asing dipimpin Amerika Serikat pada 2001 menginvasi Afganistan guna mengusir Taliban dari kekuasaan. Sebaliknya Taliban, kini berjuang keras melawan 150 ribu pasukan asing untuk kembali berkuasa.

    Presiden Amerika Serikat Obama menyatakan akan menarik keluar pasukannya dari Afganista, Juli 2001. Sementara Perdana Menteri Ingrris David Cameron, bula lalu, berharap pasukannya ditarik pada awal tahun depan.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.