
TERNATE--MI: Kapal patroli KRI Tjiptadi berhasil menahan tiga kapal ikan asal Filipina yang tertangkap basah melakukan illegal fishing di perairan Halmahera, Maluku Utara.
Ketiga kapal ikan yang ditangkap pada Jumat (3/9) kemarin itu bernama KM Stewad, KM Patani dan satu kapal tanpa nama. Selain menahan kapal, aparat juga mendapati sekitar 10 ton ikan tuna hasil curian.
"Saat ini tiga kapal diamankan di pelabuhan Ahmad Yani Ternate, untuk diproses secara hukum, karena telah melakukan kegiatan di wilayah Indonesia tanpa memiliki izin," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Dan Lanal) Ternate Kolonel Laut Untung Sukotjo kepada Media Indonesia di Ternate, Sabtu (4/9).
Menurut Sukotjo, ketiga kapal tersebut ditangkap di sekitar perairan Halmahera Timur dan Pulau Morotai. "Di daerah tersebut punya potensi ikan yang cukup besar sehingga menarik bagi nelayan asing untuk masuk melakukan pencurian," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui kapten ketiga kapal tersebut adalah Warga Negara Indonesia asal Sulawesi Utara yakni Hasim Labaa, Marten Labaru dan Wesli Kansil dan masing-masing kapal membawa nelayan asal Filipina yakni KM Stewad membawa 30 orang, KM Panati 36 orang, dan satu kapal tanpa identitas membawa 29
orang.
"Semua ABK tidak memiliki dokumen untuk bekerja di Indonesia. Untuk mengelabui petugas, mereka juga sengaja menggunakan warga dan bendera Indonesia agar bisa masuk secara bebas ke wilayah kita," jelas Sukotjo.
Ia juga mengakui terbatasnya kapal patroli yang dimiliki Lanal Ternate, sangat menyulitkan pihaknya untuk melakukan kegiatan patroli secara rutin. Karena yang bisa mengarungi dan melakukan patrol di laut Halmahera adalah kapal yang berkapasitas diatas 600 gros ton ke atas.
"Kami akan serahkan 95 ABK Filipina ke imigrasi untuk dideportasi ke negara mereka, karena kami tidak mampu menampung terlalu lama sambil menunggu mereka untuk diproses," jelas Sukojto.
Saat ini 95 ABK asal Filipina ditampung di kapal mereka masing masing, yang diamankan di Pelabuhan Ahmad Yani.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment