
Jakarta (ANTARA News) - Bupati Morotai Sukemi Sahab mengemukakan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut) pada akhir 2010 rencananya akan ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Insya Allah, dengan segala perjuangan yang telah kita lakukan dengan bantuan pemerintah pusat dan DPR serta semua pihak terkait, Kabupaten Pulau Morotai bisa menjadi KEK," katanya usai bersama Sekda Rusli Sibua menerima tim gabungan dari Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Jakarta, Minggu.
Tim gabungan itu, yang terdiri atas Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek Masyarakat KRT Momon Sadiyatmo, MT, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Lapan Taufik Maulana, MBA dan Kabid Pemetaan Iptek Masyarakat Syahrial memaparkan sejumlah program yang bisa dikembangkan di Morotai di antaranya penerapan desa mandiri energi.
Menurut Sukemi Sahab, perjuangan Kabupaten Pulau Morotai agar dapat ditetapkan pemerintah pusat sebagai KEK, tidak lain adalah upaya untuk memaksimalkan pengelolaan sumberdaya kelautan di daerah itu yang potensi ekonominya sangat besar.
Selain itu, sebagai kabupaten baru pemekaran --dari kabupaten sebelumnya Halmahera Utara-- Morotai ingin segera mengoptimalkan sumberdaya yang ada dengan bantuan pemerintah pusat, di antaranya melalui penetapan KEK itu.
Tentu saja, kata dia, untuk menjadi KEK dibutuhkan kerja keras semua pihak, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai mengharapkan adanya "sharing" dengan Pemerintah Provinsi Malut, dan juga yang paling dominan adalah bantuan pemerintah pusat.
"Diharapkan KEK nanti bisa segera memacu pembangunan, yang pada gilirannya bisa mensejahterakan masyarakat," katanya.
Sukemi Sahab menyampaikan sejumlah potensi Morotai yang layak sebagai dasar daerah itu dapat segera ditetapkan menjadi KEK.
Visi yang disampaikan Sukemi Sahab adalah "KEK Morotai Berbasis Geostrategis: Memanfaatkan Potensi Kelautan (Tuna), Pariwisata, Alur Laut Kepulauan Indonesia (AKLI) dan Industri Maritim", yakni memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan potensi geostrategis negara di sekitar Pasifik, karena posisi Morotai yang berada di bibir Pasifik.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment