
Korea Selatan dan Indonesia bersama-sama akan mengembangkan generasi 4,5 tempur, menurut sebuah nota kesepahaman ditandatangani pada bulan lalu. Dalam wawancara e-mail, Stephanie Neuman, seorang profesor di Columbia University's School of International and Public Affairs dan seorang sarjana peneliti senior Institute Saltzman Perang dan Studi Perdamaian, membahas keuntungan dan kendala proyek Indonesia-Korea Selatan tempur bersama .
WPR: Apa sejarah dalam pembuatan proyek K-FX?
Stephanie Neuman: Awal tahun 1980, pengembangan industri pertahanan dalam negeri didorong oleh pemerintah Indonesia dan awal 1990-an berbagai perusahaan dalam negeri mampu memproduksi pesawat ringan, helikopter, pesawat transportasi, kapal pendarat, kapal patroli, amunisi dan senjata api. Pada akhir 1990-an, namun krisis ekonomi 1997-1998 dan embargo oleh Amerika Serikat atas pelanggaran hak asasi manusia telah sangat terpengaruh industri pertahanan Indonesia.
Proyek KF-X, sehingga dipandang oleh pemerintah Indonesia dan komunitas pertahanan sebagai cara untuk merevitalisasi industri pertahanan, khususnya industri pesawat militernya. Dari perspektif Indonesia, program pembangunan bersama menawarkan akses Indonesia untuk teknologi jet tempur canggih, pengetahuan tentang teknik produksi yang maju, dan kemungkinan perakitan dan produksi lokal. Ini juga menawarkan janji menambahkan jet tempur canggih untuk persediaan angkatan udara Indonesia.
Untuk Korea Selatan proposal KF-X saat ini merupakan kerjasama teknologi. Rencana KF-X aslinya untuk pengembangan jet 4,5G menuju generasi 5, pesawat Stealth ini untuk menggantikan pesawat tempur F-4 dan F-5 Korea Selatan yang sudah menua. penelitian pemerintah Korea Selatan, bagaimanapun, memunculkan pertanyaan serius mengenai kelayakan ekonomi dan teknologi program ini, memaksa militer Korea Selatan untuk mengurangi harapannya mereka dan kembali fokus program. Menurut laporan media, KF-X yang diusulkan sekarang akan menjadi pesawat generasi 4,5 yang mempunyai kemampuan diatas F-16 Blok 50.
WPR: Apakah ini mencerminkan kerjasama yang lebih luas militer bilateral antara kedua negara?
Neuman: Korea Selatan telah menjadi mitra dagang utama Indonesia, terutama di sektor pertahanan. Korea Selatan telah membeli MPA dari Indonesia,dan pada gilirannya telah menjual pesawat militer lainnya ke Indonesia. Baru-baru ini, kedua negara menandatangani perjanjian untuk bersama-sama mengembangkan teknologi kedirgantaraan militer dan mereka dilaporkan telah menandatangani kontrak untuk penjualan pesawat patroli maritim Indonesia untuk penjaga pantai Korea Selatan. Perdagangan antara kedua negara didorong oleh sanksi AS-Uni Eropa yang dikenakan pada Indonesia pada tahun 1999. Akibatnya, Indonesia berbalik ke Cina, Rusia, dan Korea Selatan untuk peralatan militer.
WPR: Bagaimana kondisi industri pesawat militer dalam negeri Indonesia dan Korea Selatan saat ini dan bagaimana proyek ini akan berdampak pula mereka?
Neuman: pertanyaan serius tentang teknologi dan keuangan tetap harus dijawab karena proyek KFX belum jelas apa dampak terhadap industri dalam negeri Indonesia atau Korea Selatan atau bahkan apakah proyek KF-X akan terus maju.
Pertanyaan pertama menyangkut baik kemampuan Korea Selatan dan Indonesia untuk memproduksi pesawat tempur canggih riskan. Sumber menunjukkan bahwa kontraktor utama, Korea Selatan Aerospace Industry (KAI), hanya memiliki sekitar dua-pertiga dari kemampuan teknologi untuk memproduksi KF-X yang diusulkan. Mengingat sejarah produksi masa lalu, pertanyaannya adalah apakah Korea Selatan memiliki industri dalam negeri / kemampuan teknologi untuk menghasilkan sebuah jet tempur maju dan bagaimana menggunakan komponen "lokal" benar-benar bisa terwujud?
Pertanyaan lain yang belum terjawab adalah adanya proyek ini bisa menghasilkan keuntungan ekonomi dalam jangka panjang. Apa prospek penjualan KF-X setelah dikembangkan? Untuk membuat pesawat terjangkau baik di Indonesia dan ekspor Korea Selatan akan dibutuhkan untuk mencapai skala ekonomis. Tapi sampai saat ini, KAI telah tidak begitu berhasil sebagai eksportir dibidang kedirgantaraan. KAI hanya ekspor pesawat latih KT-1 ke Indonesia dan Turki dan telah mampu menjual T-50 di luar negeri, dimana desain dari KF-X diambil dari T-50 GE.
Sumber: WPR/MIK
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
0 komentar:
Post a Comment