
Sangata (ANTARA News) - Radar TNI AL yang dibangun di kawasan Mangkaliat, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, diperkirakan mulai beroperasi pada 2011 mendatang.
"Radar jenis `Integrated Maritime Surveilance System` yang saat ini dalam tahap pembangunan akan mampu mendeteksi atau mengontrol lalu lintas laut di kawasan Kutai Timur dengan radius 40 knot per mil atau 100 kilometer," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Sangata, Letkol Laut (P) Bambang Irawan, Senin (30/8).
Menurut Letkol Bambang Irawan, Radar TNI AL di Mangkaliat, Kutai Timur, dibangun di darat dan akan terkoneksi dengan enam Radar TNI AL lainnya seperti di Gorontalo, Nunukan, Tarakan dan lainnya.
"Pembangunan Radar `Surveilance` di Mangkaliat, Kutai Timur, oleh Mabes TNI AL akan berfungsi mengontrol lalu lintas laut di Perairan Kutai Timur yang merupakan pintu ALKI II yang berbatasan langsung dengan selat Makassar," kata Bambang Irawan, di sela-sela penjemputan Menteri Perhubungan RI Freddy Numberi yang berkunjung ke Sangata.
Potensi ancaman di ALKI II antara lain sejumlah tindak ilegal, seperti pembalakan liar, masuknya minyak ilegal, dan tindakan kriminal laut lainnya.
Letkol Bambang mengatakan, kehadiran Radar di Mangkaliat akan sangat membantu tugas patroli rutin keamanan laut yang dilaksanakan Lanal Sangata karena laut itu dinyatakan aman kalau terhadap tindak kekerasan di laut, tindak kekerasan navigasi, penggalian sumber daya laut dan kegiatan pelanggaran hukum.
Ditanya kendala TNI AL di Kutai Timur, Bambang Irawan menjelaskan,pengamanan di Perairan Kutai Timur tidak ada yang terlalu sulit, namun yang kendala adalah sarana dan prasarana yang masih dalam kondisi terbatas.
Ia menambahkan, yang dibutuhkan seperti kapal patroli yang sesuai medan, karena gelombangnya di Kutai Timur juga terkadang tinggi, maka dibutuhkan kapal patroli di atas 12 meter.
"Kemudian kendala lain kita belum memiliki dermaga parmanen sehingga selama ini masih menumpang, itulah yang menurut kami perlu dibangun," katanya.
Hingga saat ini TNI AL Kutai Timur sudah memiliki enam pos AL, masing-masing Mangkaliat, Manubar, Sangkulirang, Muara Bengalon dan Muara Sangata dan Bontang.
"Lanal Sangata selain mengamankan laut di kawasan Kutai Timur dan Bontang juga untuk mengamankan obyek vital nasional (Ovitnas) seperti LNG, Pupuk Kaltim, Unical dan PT Kaltim Prima Coal," katanya.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Radar
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Bakorkamla : Radar Keamanan Laut Belum Terintegrasi Penuh
- Lanud Abdul Saleh Dilengkapi Move Weather Radar Buatan Jerman
- Radar Mutakhir Memonitor di Ujung Timur Kalimantan
- Eks.KSAU : Kedaulatan Udara RI Masih Lemah
- KSAU : 1,5 Tahun Kedepan TNI AU Kedatangan Berbagai Pesawat Tempur Dan Radar
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- Panglima TNI : Radar RI Sulit Deteksi Benda Dengan Terbang Rendah
- Pengamat : Indonesia Minimal Butuh 300 Radar
- China Tawarkan Radar Maritim ke Indonesia Senilai Rp. 1,5 Triliun
- Komisi I : Waspadai Bantuan Radar Dari AS
- Menhan : Radar Militer Dan Radar Sipil Saling Melengkapi
- TNI Segera Tempatkan Radar Baru di Manokwari Dan Morotai
- KSAU Resmikan Satuan Radar Timika
- Indonesia Tertarik Israel Untuk Mengintegrasikan Airborne Early Warning Di Pesawat C-295
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Kembangkan Radar NASRI
- F-16 Jajal Kemampuan Radar Di Saumlaki Timika
- Kohanudnas Tambah Satuan Radar di Wilayah Timur Indonesia
- TNI AU Akan Bentuk Lima Skuadron Baru
- Kasau : TNI AU Targetkan Pasang 32 Radar Hingga 2024
- KSAU : TNI-AU Prioritaskan Pemantaun Udara Di Indonesia Timur
- KSAU Resmikan Satuan Radar Baru Di Saumlaki, Maluku
- Menhub Akan Melakukan Pengadaan Radar Bandara Yang Menjangkau Sampai Australia
- AS Hibahkan Sistem Pertahanan Senilai US$57 Juta Kepada TNI AL
- Penemu Rada Mini Berkunjung Ke AUU
0 komentar:
Post a Comment