ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, August 29, 2010 | 3:45 PM | 0 Comments

    Pemerintah harus Segera Tuntaskan Masalah Tapal Batas

    Indonesia

    BANJARMASIN--MI: Pemerintah diminta untuk segera menuntaskan tapal batas wilayah dengan sejumlah negara tetangga. Perlu dibentuk badan khusus penyelesaian batas wilayah, sehingga sengketa batas wilayah tidak berlarut-larut.

    Demikian dikemukakan, Anggota Komisi IV bidang kehutanan DPR RI, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, Minggu (29/8) di Banjarmasin. "Konflik Indonesia-Malaysia dilatarbelakangi masalah tapal batas dan ini sudah kesekian kalinya terjadi," katanya.

    Untuk itu pemerintah harus segera menuntaskan masalah tapal batas RI dengan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Papua Nugini, Australia maupun Timor Leste. Menurut Gusti Iskandar, presiden hendaknya bertindak cepat dan tegas, termasuk membentuk sebuah badan khusus penyelesaian batas wilayah yang beranggotakan kementrian terkait.

    "Sejauh ini pemerintah lamban dan lemah, sehingga konflik atas wilayah seperti RI-Malaysia cenderung merugikan kita," tuturnya. Konflik yang sudah berulang kali terjadi ini, merupakan ancaman serius terhadap martabat dan kedaulatan NKRI. Batas wilayah baik di darat maupun di perairan yang masih abu-abu menjadi penyebab terjadi konflik.

    Sikap tegas pemerintah perlu ditunjukkan, walau harus mempertimbangan etika hubungan bilateral kedua negara. Indonesia sendiri sebenarnya punya nilai tawar (negosiasi) tinggi karena Malaysia sangat bekepentingan terkait hubungan perdagangan dan investasi di tanah air.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.