ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, October 15, 2010 | 4:12 PM | 0 Comments

    Anggota DPR Tolak Kapal KKP Dipersenjatai

    Kapal Patroli KKP

    Jakarta (ANTARA News) - Tiga anggota DPR RI dari fraksi berbeda Fayakhun Andriadi (Golkar), Rahadi Zakaria (PDI Perjuangan) dan Paula Sinjal (Demokrat) menolak kapal-kapal Kementerian Kelautan Perikanan dipersenjatai.

    "Kembalikan seluruh persenjataan itu ke kapal-kapal milik TNI Angkatan Laut yang memiliki prajurit profesional dan paham menggunakan senjatanya serta memiliki tanggung jawab mengawal serta mengamankan perairan Nusantara hingga ke kawasan perbatasan," kata Fayakhun Andriadi, di Jakarta, Jumat.

    Anggota Komisi I DPR RI ini berpendapat, apa yang diusulkan pengamat ekonomi kelautan dan kemaritiman serta pakar special economic zone Ismeth Abdullah mengenai "jangan lagi mempersenjatai kapal-kapal KKP", merupakan upaya untuk menghindari tumpang tindih kewenangan dalam pengelolaan kemaritiman nasional.

    "Tumpang tindih kewenangan telah berakibat banyak kasus tak tertangani secara efektif dan profesional. Malah sebaliknya, terjadi saling lempar tanggung jawab. Ini tidak boleh berlanjut," tandasnya.

    Hal senada ditegaskan anggota Komisi II DPR RI Rahadi Zakaria yang menyebutkan, realitas di lapangan menunjukkan, tidak profesionalnya petugas KKP telah berakibat banyak kasus atau insiden di perairan yang tidak tuntas penanganannya.

    "Tengok saja insiden di perairan dekat Pulau Bintan, di mana tiga petugas KKP dengan kapalnya sekaligus diambil Polisi Maritim Malaysia. Kan memalukan. Ini karena tidak profesional. Makanya, kembalikan ke TNI AL dan Polisi Air kita saja urusan pengawalan pantai dan perairan kita," ujarnya.

    Rahadi Zakari menilai, upaya mempersenjatai kapal-kapal KKP sejak era Menteri Kelautan dan Perikanan dijabat Freddy Numbery semakin membangkitkan arogansi serta egosektoral.

    "Lalu yang terjadi kemudian ialah saling mengklaim kavling kewenangan. Tetapi, ketika ada masalah seperti insiden perbatasan dan sebagainya, ramai-ramai menghindar dari tanggung jawab," katanya.

    Sementara itu, Paula Sinjal anggota Komisi I DPR menilai, upaya mempersenjatai kapal-kapal milik instansi di luar TNI harus segera ditinjau ulang.

    "Mari kita fokus memperkuat institusi militer kita sesuai dengan bidang tugas gatranya masing-masing. Untuk gatra laut, yah kita serahkan kepada TNI Angkatan Laut," ujarnya.

    Jadi, demikian Paula Sinjal, masing-masing institusi sudah punya tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.