TEMPO Interaktif, Jakarta - Tongkat komando Tentara Nasional Indonesia telah berpindah tangan ke Laksamana Agus Suhartono setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Sabtu 2 Oktober lalu. Agus menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso yang memasuki masa pensiun.
Sebagai pucuk pimpinan TNI, tugas yang menjadi perhatian utama lulusan Akademi Angkatan Laut angkatan ke-22 tahun 1978 ini adalah ancaman terhadap kedaulatan negara di daerah perbatasan dan pulau terluar. Meski kekuatan militer saat ini tak sebanding dengan luasnya daerah perbatasan yang harus dijaga, Agus yakin tentara Indonesia mampu mengatasi gangguan dari luar. Caranya “Menghadirkan kekuatan militer di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar terus-menerus," katanya.
Selama satu setengan jam, pria asal Blitar ini menerima Akbar Tri Kurniawan, Dody Hidayat, Istiqomatul Hayati, Sudrajat, Basuki Rahmat, Yophiandi, dan fotografer Arnold Simanjuntak dari TEMPO di rumah dinas Kepala Staf Angkatan Laut Jalan Diponegoro Jakarta Pusat Kamis malam lalu. Wawancara penuh canda tawa ini menunjukkan sosok Agus yang mudah bergaul.
T: Bagaimana upaya TNI saat ini dalam menjaga wilayah perbatasan RI?
J: Masalah perbatasan dan pulau terluar menjadi perhatian serius. Cara yang paling penting untuk menjaga yaitu dengan kehadiran
(pasukan TNI) di lokasi tersebut. Keberadaan kita di situ sebagai bentuk kekuatan.
Laut itu kan tidak ada pagarnya, jadi memang
sulit untuk menjaganya. Beberapa wilayah yang menjadi perhatian kita yaitu perairan Selat Malaka, Selat Singapura, perairan Natuna, Kaluimantan Timur, Timor Leste dan Papua.
Di wilayah-wilayah itu terus kita pantau melalui patroli rutin. Kalau yang wilayahnya aman tidak perlu kita patroli rutin.
T: Bagaimana soal pemberatasan terorisme bersama Polri?
J: TNI bisa membantu polisi dalam menangani terorisme, seperti juga dengan kerusuhan, tapi ada mekanisme. TNI bisa langsung
menangani pemberantasan teroris jika sudah menyangkut kedaulatan negara, seperti ancaman terhadap obyek-obyek vital. Tapi itu pun harus melalui keputusan politik di DPR.
TNI di semua kesatuannya punya pasukan yang khusus untuk menangani teroris.
T: Apakah TNI menilai teroris sudah mengancam kedaulatan?
J: Saya kira ini masih pada level yang bisa diatasi polisi.
T: Menyangkut Alutsista bagaimana? Apa yang menjadi prioritas saat ini?
J: Semuanya sudah disusun sesuai perencanaan oleh masing-masing matra, TNI AL, AU dan AD. Semuanya didasarkan pada konsep kekuatan pokok minimal. Udara dan laut memang harus mendapat perhatian yang lebih. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan alutsista, TNI terus berusaha menghidupkan industri pertahanan dalam negeri yang sebagai sudah bisa membuat sendiri.
Untuk peralatan yang belum bisa dibuat sendiri, kita transfer teknologi dari luar. Untuk kapal selam, kita sudah mampu bikin,
lokal kontennya. Memang butuh investasi besar. Krakatau Stell sudah bisa menyediakan baja kualitas paling atas sesuai permintaan TNI.
T: Mengenai pelaksanaan program reformasi internal TNI, apa yang paling mendesak saat ini untuk dituntaskan?
J: Pertama, kita melakukan penataan organisasi dan kemudian memperbaiki sistem rekrutmen. Dua hal itu antara lain yang
terpenting selain soal bisnis TNI yang harus kita tata sekarang supaya menjadi lebih baik.
T: Saat fit and proper test di Komisi I DPR, banyak guyonan yang dilontarkan anggota Dewan, kenapa Anda hanya diam, tidak
ikut tertawa?
J: Tidak mungkinkan kan kalau saya ikut ketawa cekakakan, padahal sedang dites di DPR. Harus jaga wibawa sebagai calon yang sedang diuji (tertawa). Saya punya selera humor juga tapi harus tahu penempatannya.
T: Tapi kala itu banyak bercanda?
J: Kumis saya dibilang tidak rapi (tersenyum). Kumis saya beberapa sudah ada yang putih, jadi kalau terlihat di televisi seperti tidak rata. Meski sudah berkaca, tetap saja ada anggota dewan yang tahu.
T: Kenapa tidak disemir?
J: Sehari sebelumnya sudah saya semir (tertawa).
T: Apa cita-cita Bapak waktu kecil?
J: Saya ingin jadi duta besar. Enak ke luar negeri. Tapi saya senang dengan laut karena dua per tiga wilayah Indonesia terdiri
dari lautan. Saya dikenalkan Angkatan Laut oleh kakak saya yang sarjana Farmasi, masuk ke Angkatan Laut melalui wajib militer.
T: Pekerjaan Bapak cukup berat, bagaimana anda bisa bersantai?
J: Kita harus bisa mengambil hikmah. Kalau bisa mengambil hikmah tidak akan kemrungsung. Itu yang penting bagi saya.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
Teroris
- 2013, Kemenhan Fokus Penanggulangan Terorisme
- Standar Prosedur Operasi Penanggulangan Teror TNI-Polisi Akan Disempurnakan
- Presiden : TNI Dan Polri Harus Bersatu Mencegah Aksi Teror dan Kekerasan
- TNI AL Akan Tempatkan Pasukannya Untuk Menjaga Kapal Sipil
- Menhan: Gerakan Separatis Di Papua Akan Ditindak Tegas
- TNI Siap Diterjunkan Ke Papua
- Lemhannas Gelar Pameran Senjata Dan Seminar Terorisme
- BNPT Gelar Pelatihan Awas Senjata Kimia
- Menhan : Penanganan Teroris Tidak Harus Cuman Tembak - Tembakan
- Amerika Serikat Gunakan Heli "Siluman"?
- ASEAN Bersama - sama Hadapi Terorisme
- Menhan : Kemenhan Bangun Pusat Kontra Terorisme
- Menhan : Strategi Untuk Hadapi Perompak Somalia Beda dengan Korea Selatan
- Indonesia Dan Australia Bentuk Badan Koordinasi Antiteror
- Indonesia Dan China Matangkan Kerja Sama Antiteror
- Menhan: TNI Belum Akan Dikerahkan Tangani Teror
- Indonesia – Filipina Perkuat Kerja Sama Antiterorisme
- Indonesia dan Amerika, Pelopor Antiterorisme di Asia Tenggara
- India & Indonesia Melakukan Kerjasama DaIam Bidang Keamanan
- Indonesia-AS Pimpin Kerja Sama Antiteror ASEAN
- Panglima TNI Hadiri Latihan Trimatra
- TNI Gelar Latihan Antiteror di Tiga Titik
- Kepolisian RI-Malaysia Bahas Terorisme
- Kasum: Selain Perang, Tugas TNI Mengatasi Terorisme
- Panglima Tentara Inggris: Mustahil Barat Kalahkan Al-Qaeda
0 komentar:
Post a Comment