
VIVAnews - Pemerintah Rusia menginginkan peningkatan kerjasama dengan Indonesia di bidang energi, khususnya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) maupun pembangkitnya.
Wakil Ketua Parlemen Rusia, Yasev Valery, mengutarakan soal itu dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie.
Yasev mengatakan, pemerintah Rusia berkomitmen mendanai reaktor nuklir apabila pemerintah Indonesia ingin mengembangkan teknologi nuklir. "Beberapa perusahaan di Rusia siap mengadakan perundingan dengan Indonesia. Saat ini, Rusia telah memenangi tender di China sebanyak empat reaktor nuklir, di Vietnam dua reaktor nuklir," kata Yasev dalam pertemuan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Oktober 2010.
Dia menambahkan, Rusia juga siap mensosialisasikan soal energi nuklir kepada masyarakat Indonesia. "Kami siap diundang untuk mensosialisasikan energi nuklir kepada masyarakat dalam menyongsong abad ke 21. Kami akan mensosialisasikan bahwa nuklir tersebut aman," ujar Yasev.
Menyinggung proyek tender pembangkit listrik di Indramayu, dia mengatakan investor Rusia telah mengikuti tender namun sampai sejauh ini masih belum ada kejelasan siapa pemenang tender pembangkit tersebut.
Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, hubungan kedua negara baik dari sisi parlemen, pemerintah akan semakin meningkat seiring era globalisasi saat ini, karena tidak ada negara yang ingin menutup diri dalam berhubungan dengan negara lain. "Kita mengucapkan terimakasih atas dukungan Parlemen Rusia atas partisipasinya selama ini sehingga seluruh rapat berjalan baik dan lancar," katanya.
Terkait proyek pembangkit tenaga listrik di Indramayu, Marzuki meminta pertanyaan diberikan tertulis, yang nantinya Menteri ESDM akan memberikan jawaban tertulis juga agar jawaban tersebut dapat lebih tepat dan akurat. "Karena tidak semua persoalan dapat di update setiap saat oleh Parlemen."
Parlemen, ujar dia, harus dapat memprioritaskan tugas-tugas kedewanan. Pada prinsipnya, Indonesia memberikan kesempatan sebesar-besarnya masuknya investor asing termasuk di bidang energi karena tidak mungkin negara mengandalkan dari pendanaan dalam negeri saja.
Untuk itu, kata Marzuki, pihak Rusia harus mencari mitra lokal dalam menunjang bisnis supaya dapat mengupdate perkembangan setiap saat dan mendapatkan informasi dengan cepat terkait kondisi pasar. "Kerjasama di berbagai bidang harus melibatkan partner lokal sehingga dapat memperoleh informasi lebih update," katanya.
Menurut Marzuki, persoalan nuklir di Indonesia masih harus disosialisasikan lebih maksimal karena sebagian masyarakat menganggap nuklir berbahaya sehingga mereka menolak energi nuklir di daerahnya.
Pemahaman masyarakat Indonesia masih rendah, karena itu masih banyak yang menolak. Indonesia masih perlu waktu untuk mensosialisasikan energi nuklir tersebut. Namun, keinginan Rusia kerjasama nuklir dengan Indonesia akan menjadi catatan. "Nanti pemerintah yang akan meninjau sejauh mana kerjasama yang telah ditandatangani sebelumnya."
Sumber: VIVA NEWS
Berita Terkait:
Nuklir
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- Indonesia Mewacanakan Untuk Bangun Pusat Nuklir Di Kalbar
- Pemerintah Setujui Pembangunan PLTN Sebesar 200 KW
- China Membuat Pangkalan Rudal Nuklir Bawah Tanah Untuk Tidak Terdeteksi
- Batan Berikan Beasiswa Bila Memelajari Ilmu Kenukliran
- Pembangunan PLTN Di Babel Akan Terus Berjalan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Indonesia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
- Batan Siapkan Dua Lokasi PLTN Di Babel
- Laporan Kebocoran Radiasi Pada Pusat Penelitian Nuklir di Korea Selatan
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- Bangun PLTN, Indonesia Gandeng Badan Tenaga Atom Internasional
- Pakistan Uji Coba Rudal Berkemampuan Nuklir
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Rusia Tawarkan PLTN kepada RI
- IAEA Tegaskan Indonesia Paling Siap Bangun PLTN
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Server Wikileaks Di Bunker Tahan Nuklir
- India Gagal Uji Senjata Rudal Nuklir
- Malaysia Harapkan Kerjasama Nuklir dengan Korsel
- Iptek Nuklir dalam Menghadapi Masalah FEW di Indonesia
- Kapal Selam Nuklir Pertama India Segera Dioperasikan
- Geger, Amerika Punya Nuklir di Belanda!
- Di Bawah Ancaman Rudal Taepodong
- Temuan Ilmuwan Amerika Bikin Gusar Banyak Negara
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
RUSIA
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- 21 Februari, Indonesia Akan Kedatangan Su-30MK2 Dari Rusia
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan kerjasama Pembuatan Tank Ringan Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan Buk-M Dan Pantsir S1 Kepada Indonesia
- Menhan Terima Wakil Dirjen JSC Rosoboronexport Untuk Membahas Kontrak Sukhoi Dan BMP-3F
- Sukhoi Tertarik Kerjasama Pembuatan Komponen Pesawat Dengan PT DI
- Rusia Siapkan Open Agreement Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia
- Rusia Akan Memberikan ToT Pesawat Tempur Dan Sipil Buatan Sukhoi
- Mabes TNI AU : 2013, Pesawat Sukhoi Jadi 16 Unit
0 komentar:
Post a Comment