ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, October 11, 2010 | 11:47 PM | 0 Comments

    TNI Akan Optimalkan Produksi Dalam Negeri

    JAKARTA--MICOM: Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan TNI akan menggunakan produk dalam negeri dalam memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista).

    Hal itu yang menjadi inti dari pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para pimpina industri strategis dan jajaran TNI, Senin (11/10).

    "Arahannya adalah bagaimana agar semua peralatan alutsista sudah bisa diproduksi dalam negeri. Semua alutsista yang bisa diproduksi dalam negeri harus membeli dalam sendiri," ujar Panglima di Komplek Istana, Jakarta, Senin (11/10).

    Untuk produksi alutusista, Panglima menyatakan sudah dilakukan produksi kapal, tank jenis BTR, helikopter, pesawat CN 235 dan panser. Semua produksi sudah dilakukan oleh industri dalam negeri, kecuali pesawat tempur.

    Namun TNI tidak menutup kemungkinan membeli peralatan dari luar negeri, bila masih belum bisa diproduksi di dalam negeri.
    Panglima juga mengaku dukungan pembiayaan dalam negeri melalui BUMN sangat bagus.

    "Pembiayaan dalam negeri kan sudah ada. Yang penting bagaimana industri pertahanan kita makin maju sehingga kita memiliki kemandirian pertahanan, tidak tergantung negara lain," tukasnya.

    Mengenai anggaran Rp50 triliun untuk TNI, Panglima mengatakan anggaran itu untuk masa lima tahun. Semua anggaran disesuaikan dengan jumlah kekuatan minimum atau minimun essential force.

    "Kalau soal anggaran kan kita ada program dalam membangun kekuatan menuju kekuatan minimal, sudah terprogram semua, anggarannya sudah ada di situ," tukasnya.

    Secara terpisah, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan tiga industri strategis, yakni PT DI, PT PAL dan PT Pindad, memiliki masa depan yang bagus. Tapi terganjal masalah, di antaranya keterlambatan APBN.

    "Sebenarnya bagus sekali. Tapi yang menjadi kendala atau kadang-kadang mismatch. Misalnya ada pesanan dikerjakan tapi APBN-nya terlambat," tukasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.