
"Kekuatan intelijen SBY cuma bisa mempertahankan kekuasaan. Kita tidak bisa membiarkan intelijen yang pro SBY dan pro asing. Intelijen pro presiden harus disingkirkan karena merusak struktur pemerintahan,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Penguatan Peran Intelijen dalam Penegakan Kedaulatan Politik Bangsa di Doekoen Coffee, Jakarta, Sabtu (16/10/2010).
Menurut Abduh, peran intelijen seharusnya mengawal negara seperti tertanam dalam pancasila dan wawasan kebangsaan. “Intelijen sekarang hanya mengamankan presiden jadi carut marut lah negeri ini,” kata dia.
Padahal, lanjut dia, intelijen harus bisa mengawal kemerdekaan, membangun negara sesuai cita-cita para pendahulu negeri ini.
“Orientasi intelijen kita justru mengamankan stabilitas penguasa. Sekarang yang penting bagaimana negara ini bisa maju, cerdas, mandiri. Kedaulatan politik kita ini jadi tidak berdaulat, karena yang ada gotong royong, komplotan, berkomplot untuk berkuasa tanpa intelijen," jelasnya.
Sementara itu pengamat intelijen lainnya Wawan Purwanto mengatakan, kritik publik yang sering ditujukan kepada pihak intelijen lebih disebabkan oleh ketidakakuratan pengambilan keputusan dari informasi yang diperoleh.
"Intelijen adalah support of information supaya pengambil kebijakan tidak keliru, kalo ada keliru ya memang konklusi dari laporan itu ada yang tdk tepat. Kritik terhadap pemerintah belakangan ini sangat tajam tapi tidak ada solusi,” paparnya.
Karena itu, menurut Wawan, peran intelijen ke depan harus lebih kritis untuk merongrong sistem ketatanegaraan yang ada. “Mari kritik yang membangun, jangan hanya menjelek-jelekan, tidak ada manusia yang bisa membangun dalam sekejap," tutupnya.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
BIN
- Panglima TNI : Tak Semua Info BaIS TNI Perlu Dibagi ke BIN
- Kemhan: Pasal 54 (e) Cegah Pelanggaran HAM Di Tubuh TNI
- Indonesia Dijadikan Sasaran Serangan Intelijen Asing
- BIN Bantah Keterlibatan CIA
- TNI Cegah Data Militer Bocor di Wikileaks
- Indonesia Butuh Komisi Pengawasan Intelijen
- RUU Intelijen Butuh Polesan Lebih Detil
- BIN Jadi Koordinator Intelijen
- Intelijen Indonesia Masih Cari Bentuk
- DPR Siap Awasi Kegiatan Intelijen
- Rencana Kenaikan Anggaran BIN Disetujui
- BIN Diminta Segera Selidiki Isu Freeport Gali Uranium
- Intelijen belum Direformasi
0 komentar:
Post a Comment