ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, October 16, 2010 | 7:55 PM | 0 Comments

    "Kekuatan Intelijen Cuma Amankan Kekuasaan"

    JAKARTA- Pengamat intelijen yang juga pemerhari terorisme Umar Abduh mengeritik keberadaan lembaga intelijen yang terkesan hanya mengamankan kekuasaan, namun tidak pernah mampu mendeteksi dini kemelut yang kerap terjadi di masyarakat.

    "Kekuatan intelijen SBY cuma bisa mempertahankan kekuasaan. Kita tidak bisa membiarkan intelijen yang pro SBY dan pro asing. Intelijen pro presiden harus disingkirkan karena merusak struktur pemerintahan,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Penguatan Peran Intelijen dalam Penegakan Kedaulatan Politik Bangsa di Doekoen Coffee, Jakarta, Sabtu (16/10/2010).

    Menurut Abduh, peran intelijen seharusnya mengawal negara seperti tertanam dalam pancasila dan wawasan kebangsaan. “Intelijen sekarang hanya mengamankan presiden jadi carut marut lah negeri ini,” kata dia.

    Padahal, lanjut dia, intelijen harus bisa mengawal kemerdekaan, membangun negara sesuai cita-cita para pendahulu negeri ini.

    “Orientasi intelijen kita justru mengamankan stabilitas penguasa. Sekarang yang penting bagaimana negara ini bisa maju, cerdas, mandiri. Kedaulatan politik kita ini jadi tidak berdaulat, karena yang ada gotong royong, komplotan, berkomplot untuk berkuasa tanpa intelijen," jelasnya.

    Sementara itu pengamat intelijen lainnya Wawan Purwanto mengatakan, kritik publik yang sering ditujukan kepada pihak intelijen lebih disebabkan oleh ketidakakuratan pengambilan keputusan dari informasi yang diperoleh.

    "Intelijen adalah support of information supaya pengambil kebijakan tidak keliru, kalo ada keliru ya memang konklusi dari laporan itu ada yang tdk tepat. Kritik terhadap pemerintah belakangan ini sangat tajam tapi tidak ada solusi,” paparnya.

    Karena itu, menurut Wawan, peran intelijen ke depan harus lebih kritis untuk merongrong sistem ketatanegaraan yang ada. “Mari kritik yang membangun, jangan hanya menjelek-jelekan, tidak ada manusia yang bisa membangun dalam sekejap," tutupnya.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.