
Informasi terbaru dari "Global Aircraft," melaporkan dalam 5 tahun ke depan, Departemen Pertahanan Indonesia berencana untuk membeli jet tempur dan helikopter untuk melengkapi TNI AU sebesar Rp.150 trilyun rupiah (16,6 miliar dolar).
Analisis para ahli menunjukkan bahwa, meskipun tidak semua proyek melakuakan pembelian di tahap ini, namun Indonesia sedang dalam proses pelaksanaan sekurang-kurangnya bagian dari proyek ini.
Menurut Dana Moneter Internasional, di Indonesia tingkat pertumbuhan PDB pada tahun 2011 akan menjadi sekitar 6,2%. Prediksi laju pertumbuhan dari PDB akan mencapai 7% pada tahun 2015. Sedangkan anggaran pertahanan pada tahun 2011 mengidentifikasi sekitar $ 5 miliar, pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dalam 5 tahun ke depan akan memungkinkan untuk meningkatkan anggaran pertahanan.
Total anggaran pertahanan yang diharapkan pada 2011-2015 diperkirakan 27,5 miliar dolar. Namun, jumlah maksimum yang dapat digunakan untuk membeli senjata tidak akan melebihi 30% dan sekitar 8,25 miliar dolar. Direncanakan oleh Departemen Pertahanan Indonesia, 2 / 3 sebesar 16,6 miliar mengumumkan rencana alokasi dari anggaran nasional, sekitar $ 11 miliar dan sisanya (5,6 miliar) akan diberikan dalam bentuk kredit.

KF-X merupakan Hasil Kerjasama Antara Indonesia-Korsel0
Dari data di atas bahwa nilai sebenarnya mungkin diambil dari anggaran negara akan menjadi sekitar kurang dari 2,75 miliar dolar dinyatakan digunakan untuk membeli pesawat tempur dan helikopter. Selanjutnya jumlah 8,25 miliar dolar Departemen Pertahanan Indonesia bermaksud untuk membeli dan meng-upgrade senjata di 2011-2015 tidak hanya akan fokus pada pembelian pesawat tempur dan helikopter, tetapi juga untuk membeli banyak lagi senjata.
Asumsikan bahwa jika Indonesia dapat memberikan prioritas untuk upgrade pesawat, pertahanan belanja dalam periode mendatang akan digunakan untuk sekitar 2 / 3 jumlah total, yaitu maksimum sebesar $ 5400000000, anak yang sebenarnya Jumlah ini tidak akan melebihi $ 5 miliar.
Maka, angka yang diajukan untuk pengadaan pesawat sebesar $ 5,6 milyar terlalu tinggi. jumlah kredit yang sebenarnya dimobilisasi hanya akan mencapai sekitar $ 2,5-3M. Dapat dilihat prioritas mereka hanya bisa berasumsi bahwa dua pertiga dari jumlah ini dapat dialokasikan untuk pembelian peralatan Angkatan Udara, sekitar $ 2 miliar.
Sebagaimana dinilai dengan analisis TSAMTO, jumlah maksimum akan dialokasikan untuk pembelian pesawat bagi Indonesia dalam 2011-2015 tidak akan melebihi $ 7 miliar. Oleh karena itu, pengadaan pesawat pendanaan dalam jumlah yang diklaim menjadi US $ 16,6 milyar dapat dilakukan selama periode 12-15 tahun daripada 5 tahun. Dengan demikian, tampak lebih realistis dengan pernyataan sebelumnya dari Departemen Pertahanan Indonesia atas pembelian untuk 180 pesawat untuk melengkapi Angkatan Udara Sukhoi dalam 15 tahun. Biaya Sendiri untuk program ini telah mencapai $ 8 miliar.
Selain itu, Indonesia juga telah menandatangani nota kesepahaman (Juli 2010) dengan Korea Selatan tentang rencana dalam 10 tahun ke depan akan membeli sekitar 50 KFX. Indonesia telah sepakat untuk menghabiskan 20% ($820 juta) dana proyek-proyek pembangunan (total biaya diperkirakan mencapai 4,1 miliar dolar), dana itu untuk pembelian 50 pesawat senilai sekitar $ 2,2 miliar. Merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang menghabiskan $ 3 miliar untuk proyek KFX.
Indonesia juga telah mengumumkan rencana ambisius untuk memodernisasi armada pesawat termasuk 2 Su-27SK dan dua Su-30MK yang melengkapi F-5E Tiger dan F-16A / B Falcon. Sebelumnya, ia juga telah mengumumkan niatnya untuk membeli pesawat angkut baru militer, pesawat patroli dan biasanya sejumlah besar jenis helikopter.
Jadi dengan kapasitas keuangan di Indonesia semua program MEF akan membutuhkan waktu 15 tahun untuk melaksanakan sepenuhnya.
Sumber: xaluan / MIK
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment