
TAIPEI, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Taiwan, Selasa (12/10/2010), mengatakan, negara itu sedang mengembangkan pesawat pemantau tanpa awak. Pernyataan tersebut menunjukkan, perlombaan senjata dengan China tidak berakhir meski hubungan membaik.
Yu Sy-tue, juru bicara untuk Menteri Pertahanan Kao Hua-chu, mengatakan kepada AFP bahwa Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Chung Shan di dekat Taipei telah memulai penelitian mengenai pesawat tidak berawak, tanpa merinci lebih lanjut. Kao melalui juru bicara itu menyangkal laporan bahwa Taiwan telah menjadikan prioritas utama untuk memiliki Global Hawk, pesawat tanpa awak berdaya terbang tinggi, sekaligus dengan pesawat jet tempur dari Washington.
Pesawat, yang dapat dikendalikan dari jarak jauh dan bertugas memantau serta melakukan misi menyerang, tampak sebagai pengganti pesawat mata-mata U-2 yang sudah usang. Militer China sudah terlebih dahulu menggunakan pesawat udara tanpa awak.
Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou, menekankan pada akhir pekan bahwa negara pulau tersebut akan tetap membeli persenjataan dari Washington karena tidak bisa semata-mata bergantung pada penguatan hubungan dengan China guna memastikan keamanannya.
Pesawat jet tempur F-16 C/D merupakan daftar prioritas perbelanjaan persenjataan utama untuk menggantikan armada F-5 untuk mengimbangi kemampuan militer China yang terus dikembangkan.
Ma telah terpilih tahun 2008 dengan janji memperbaiki ekonomi Taiwan, utamanya melalui peningkatan perdagangan dengan China. Selama jabatannya, hubungan antara Taiwan dan China telah membaik, tetapi China tetap menolak melepas kemungkinan menggunakan kekuatan bila pulau tersebut mendeklarasikan kemerdekaan.
Penjualan F-16 C/D ke Taiwan pasti akan memicu kegusaran Beijing, yang bereaksi sangat marah saat Amerika Serikat pada Januari lalu mengumumkan paket persenjataan senilai 6,4 miliar dollar AS kepada negara pulau tersebut.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
TAIWAN
- Update : Korsel Dan Taiwan Berencana Hibahkan Satu Skuadron F-5
- Kadispen AU Bantah Adanya Rencana Akuisisi F-5 Taiwan
- English News : Philippines, Indonesia Take U.S. F-16 Decision in Stride
- AS Kembali Menolak Pembelian F-16 Oleh Taiwan
- Taiwan Pamerkan Rudal Pengahancur Kapal Induk China
- Penjualan Alutsista Ke Taiwan Tidak Mempengaruhi Hubungan AS Dan China
- Taiwan Perkuat Pertahanan Menghadapi China
- Taiwan Kerahkan Kapal Perang Rudal Di Kepulauan Yang Disengketankan
- Taiwan Menunda Pembelian Peralatan Militer Dari AS
- Update : China Mengancam AS
- Cina Berang Penjualan Senjata AS ke Taiwan Marak
- Gelar Uji Coba Rudal, Presiden Taiwan Kecewa
- Taiwan Gelar Latmil Berpeluru Tajam
- Taiwan Pantau Jet Tempur Siluman China
- Taiwan Arahkan Rudal ke Pangkalan Udara China
- Sengketa Wilayah Panaskan Asia
- Meski Membaik Taiwan Tetap Beli Senjata
- Taiwan Membutuhkan F-16 C/D Dan Mempertimbangkan F-35 Untuk Menghalau Rudal China
- Perisai Pertahanan Rudal Taiwan Siap Pada 2011
- Hubungan dengan China Panas, Taiwan Siapkan Misil
- AS Setuju Jual Teknologi Radar ke Taiwan
- AS Siap Lego Dua Kapal Perang Bekas
- Cina Bakal Siapkan 2 Ribu Misil Mengarah ke Taiwan
- Rudal Taiwan Bisa Menjangkau Beijing
UAV
- Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Menhan : Skuadron UAV Nanti Terdapat UAV Buatan Dalam Dan Luar Negeri
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- Presiden Dan Menhan Hadiri Ujicoba UAV
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
- TNI AL Gunakan UAV Dan Satelit Buatan Lapan
- Komisi I : Pengadaan UAV Kemungkinan Bakal Disetujui Oleh DPR
- KSAU : Kita Akan Pelajari Dan Mengembangkan UAV Asal Israel
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- Kemhan Bantah Kirim Nota Protes Kepada Australia
- TB Hasanuddin : Tak Perlu Khawatir Dengan Isu Penempatan UAV AS Di Pulau Cocos
- Jubir Kemhan : Drone AS Bukan Ancaman Bagi Indonesia
- Komisi I : TNI Dan BIN Harus Waspadai Basis Drone AS Di Australia
- Komisi I Meminta Kemhan Kaji Dampak Penggunaan UAV Teknologi Israel
- Wamenhan Jelaskan Rencana Pembelian Pesawat Tanpa Awak Kepada DPR
- Hanggar Dan Kantor Untuk Pesawat Tanpa Awak Telah Disediakan
- Kemhan Telah Mengakui Mengujicoba UAV Searcher MK II Dan Hermes
- Sekjen Kemhan : Kami Telah Bayar Uang Muka Untuk Pembelian UAV
- English News : Don’t Worry About Drones’ Source
- Penglima TNI : Saya Tidak Mempermasalahkan Pengadaan UAV Asalnya Darimana
- Kadispenau : Apapun UAVnya Yang Penting Sesuai Dengan Spesifikasi TNI AU
0 komentar:
Post a Comment